(Yogyakarta, 17/1/19). Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) sekaligus plt. Kepala Pusat Sains dan Teknologi Akselerator – BATAN (PSTA – BATAN), Edy Giri Rachman Putra, Ph. D menyampaikan rasa bangga atas dua prestasi besar BATAN yang muncul dari Yogyakarta di akhir tahun 2018 kemarin. “Kita patut berbangga dan bersyukur dengan perolehan dua prestasi besar yang muncul dari Yogyakarta. STTN sebagai institusi pendidikan tinggi telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan PSTA ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek Teknologi Akselerator dan Proses Bahan,” ungkapnya dengan penuh semangat. Edy Giri menyampaikan hal tersebut sebagai pembukaan dalam kegiatan rapat koordinasi evaluasi kegiatan 2018 dan perencanaan kegiatan 2019, yang diikuti oleh seluruh pegawai STTN dan PSTA di Gedung Auditorium STTN, Rabu 16 Januari 2019.
Edy Giri menyampaikan bahwa pada tahun 2018, indikator kinerja kegiatan STTN, 90% dapat terlaksana melampaui target. STTN sudah hadir untuk masyarakat sejak tahun 1985 sebagai Pusat Ahli Tenaga Nuklir (PATN) dan menjadi STTN sejak tahun 2001. Ada sekitar 1100 alumni STTN sampai saat ini, dimana hampir 50% bekerja di industri, 20% di BATAN dan sisanya ada yang studi lanjut, wirausaha, dll. Lebih lanjut, Edy Giri juga menyampaikan tentang evaluasi kegiatan STTN tahun 2018, yaitu SDM, organisasi serta IKM.
Rencana strategis STTN tahun 2019 antara lain penomoran ijazah nasional, penambahan sertifikasi personil lulusan, pemanfaatan bersama ruangan, gedung, SDM, fasilitas yang ada di PSTA. Selain itu, tahun 2019 ini beberapa hal yang harus menjadi perhatian adalah penelitian, publikasi dan indeks kepuasan masyarakat. Pelatihan bagi SDM guna meningkatkan kompetensi pegawai juga menjadi perhatian di tahun 2019 ini. “Ini adalah tahun terakhir rencana strategis tahun 2015 – 2019. Percaya kita mampu menyelesaikan. Kita maksimalkan potensi yang dimiliki pegawai-pegawai muda,” jelasnya.
Sebagai sebuah perguruan tinggi, STTN tidak hanya berbicara tentang rencana strategis 5 tahun, tetapi harus memikirkan sebuah rencana induk pengembangan untuk 25 tahun mendatang menjadikan alumni yang berkarakter. “STTN ke depan akan menjadi Politeknik Nuklir berstandar Nasional, dengan penguatan pada pendidikan vokasi teknologi nuklir,” ungkapnya. Menurutnya, lebih baik mundur 1-2 langkah untuk menguatkan kaki, menguatkan pondasi untuk melompat lebih jauh. Melakukan evaluasi pada kelemahan, kekuatan dan kemampuan untuk melihat prospek ke depan.</p>
Selain pemaparan evaluasi kegiatan 2018 dan perencanaan kegiatan 2019 STTN, Edy Giri juga menyampaikan tentang evaluasi kegiatan 2018 dan perencanaan kegiatan 2019 PSTA. Kegiatan koordinasi juga dihadiri oleh Sestama BATAN sekaligus plt. Kepala BATAN, Ir. Falconi Margono, MM serta Deputi Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Prof. Dr. Efrizon Umar.
Sebagai rangkaian acara, dilakukan penyerahan tanda penghargaan bagi dosen dan pegawai berprestasi STTN dan PSTA, serta pelepasan pegawai yang ada pada tahun 2019 menjalani purna tugas. (tek)