22 Aug 2018

STTN Selenggarakan Seminar Nasional SDM dan Iptek Nuklir Tahun 2018

(Yogyakarta, 20/8/18). Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) menggelar Seminar Nasional dengan tema Inovasi SDM dan Iptek Nuklir (SDMIN) untuk Mendukung Revolusi Industri 4.0 pada hari Senin, 20 Agustus 2018, bertempat di Gedung Auditorium STTN. Kegiatan diikuti sekitar 78 peserta pemakalah dan 47 peserta non pemakalah dengan menghadirkan 4 nara sumber, yaitu Prof. Dr. Dradjat Irianto, M. Eng (Sistem Manufaktur ITB), Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M. Eng (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan – BATAN), Dr. Ir. M. Nur Cahyanto, M. Sc (Fakultas Teknologi Pertanian, UGM) serta Dr. Eng. Sidik Permana, M. Eng (Fisika Nuklir dan Biofisika, ITB).

Prof. Dr. Dradjat Irianto, M. Eng menyampaikan materi tentang Industri 4.0, Peluang dan Tantangan SDM, Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M. Eng terkait dengan Peran dan Pengembangan SDM di bidang Nuklir, Dr. Ir. M. Nur Cahyanto, M. Sc tentang Pengembangan Mikroorganisme Berbasis Teknologi Radiasi dan Dr. Eng. Sidik Permana, M. Eng menyampaikan Aplikasi Fisika Nuklir dalam Mendukung Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional SDM dan iptek nuklir ini merupakan seminar yang menggabungkan antara seminar SDM dan seminar dari 2 jurusan yaitu Teknofisika dan Teknokimia Nuklir di STTN, dan menjadi cikal bakal pelaksanaan seminar STTN yang menggabungkan SDM serta hasil yang diciptakan oleh SDM itu sendiri.

Edy Giri Rachman Putra, Ph. D selaku Ketua STTN menyampaikan dalam sambutannya bahwa isu revolusi industri 4.0 menjadi isu yang hangat dan merupakan tantangan kedepan bagaimana sebuah Perguruan Tinggi menyiapkan SDM untuk menyiapkan diri dalam menghadapi era tersebut. Ada kekhawatiran dengan adanya masa depan yang mengarah revolusi industri 4.0, karena semua pekerjaan akan dikerjakan oleh mesin. “Kekhawatiran tersebut tidak benar, karena kita harus mampu mengoptimasikan pekerjaan dan memanusiakan pekerjaan. Pada hakikatnya manusia akan tetap lebih unggul dari pada mesin. Manusia mempunyai kemampuan berinovasi, kreatif, serta kecerdasan emosional dan fisik yang akan terus menerus meningkatkan manusia itu sendiri,” jelasnya. Manusia adalah kunci dari kemajuan teknologi. Teknologi tidak akan ada tanpa adanya SDM.

Lebih lanjut Edy Giri menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan menjadi tempat uji untuk inovasi serta mendidik generasi mendatang menjadi SDM yang akan membentuk teknologi masa depan. Pendidikan adalah jantung untuk menyiapkan generasi sekarang dan masa depan untuk berkembang. Perguruan Tinggi harus memiliki sistem pendidikan yang dapat mengembangkan potensi mahasiswa, tidak hanya pengetahuan tetapi juga keterampilan, dan salah satunya melalui pendidikan vokasi. STTN merupakan Perguruan Tinggi vokasi yang terus berupaya menyiapkan sumber daya manusia unggul untuk menghadapi industri nuklir di Indonesia khususnya menghadapi revolusi industri 4.0 yang tentunya akan berimbas pada industri nuklir.

Sementara itu, Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto selaku Kepala BATAN dalam sambutan pembukaannya berharap bahwa seminar nasional diciptakan jangan seolah-olah hanya untuk memenuhi kepentingan lembaga intern, tetapi bagaimana caranya agar kita semakin “Go Internasional”, memperbanyak pemangku kepentingan serta mencari mitra kerja sama. Seorang fungsional harus memikirkan bagaimana go Internasional. Jangan sampai seorang fungsional hanya memikirkan diri sendiri. Kontribusi terhadap lembaga sangat diperlukan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana kita bergerak keluar dari kungkungan yang terlalu bergantung pada dunia pertanian.

Dalam kesempatan yang sama, Djarot juga menyampaikan capaian dan tantangan BATAN ke depan, terkait dengan pokok pikiran rencana strategis 5 tahun ke depan, yaitu hilirisasi, reposisi dan peningkatan pemangku kepentingan. Selain tantangan 5 tahun ke depan, Djarot juga menjelaskan tentang capaian selama 5 tahun terakhir, antara lain tentang produk unggulan yang dihasilkan BATAN (seperti dalam bidang pertanian dan pangan, kesehatan, industri dan lingkungan, engineering dan program energi nuklir), bergabungnya BATAN dalam IAEA Collaborating Center dalam bidang uji tak rusak serta pemuliaan tanaman bidang pertanian, serta program Science Techno Park. (tek)

Leave a Reply