Yogyakarta – Humas BRIN. Poltek Nuklir bekerja sama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 10 Jakarta menyelenggarakan Sosialisasi Iptek Nuklir dan Introduce Career on Nuclear (ICAN) dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan diikuti oleh guru-guru mata pelajaran Kimia dan Bimbingan Konseling yang tergabung dalam forum Majelis Guru Kimia se Provinsi DKI Jakarta dan Majelis Guru Bimbingan Konseling (BK) Kota Jakarta Jakarta Barat berlangsung di Aula dan ruang pertemua MAN 10 pada tanggal 28 November 2023. Peserta selain guru juga berasal dari siswa kelas XI dan XII MAN 10.
Dr. Nurlaelah, M.Pd selaku Kepala MAN 10 Jakarta dalam sambutannya menyampaikan profil dan prestasi MAN 10. “MAN 10 merupakan madrasah terefektif dalam penggunaan BOP dengan prestasi yang baik. Terdapat program kesalehan sosial, yang bertujuan utama menjadikan siswa manusia bermanfaat.” Nurlaelah menambahkan bahwa di MAN 10 juga terdapat kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara lain para siswa menjadi imam tarawih, memberikan makan gratis untuk anak yatim dan dhuafa setiap hari Jumat. “Kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai Poltek Nuklir merupakan kesempatan langka karena mendapat informasi secara langsung dari Poltek Nuklir.”kata Nurlaelah
Kegiatan dimulai dengan presentasi mengenai Poltek Nuklir dan Penerimaan Mahasiswa Baru yang disampaikan oleh Wakil Direktur 3 bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama (Adi Abimanyu, M.Eng), dilanjutkan presentasi oleh Dosen Elektronika Instrumentasi (Ayu Jati Puspitasari, M.Si) mengenai aplikasi teknologi nuklir dan profesi dibidang kenukliran. Hal yang tidak kalah menarik adanya praktik pengukuran radiasi yang dipandu oleh tim Poltek Nuklir.
Adi Abimanyu dalam pemaparannya menyampaikan peluang karir antara lain di bidang industri yaitu dengan pembekalan sertifikasi bagi lulusan Poltek Nuklir antara lain sebagai Petugas Proteksi Radiasi baik di industri maupun Medik, sertifikasi sebagai Operator Radiografi, Ultrasonic Test, dan pengolahan K3 Umum. Ayu Jati juga menambahkan karir lain di bidang nuklir antara lain sebagai peneliti, pengawas radiasi, teknisi di bidang medik, radioterapis, radiofarmasis maupun fisikawan medis.
Salah satu penggagas kerja sama ini adalah Ibu Yuliana Dwi Asworo, S.Pd yang mengajar mata pelajaran Kimia di MAN 10. “Alhamdulillah, saya mendapatkan beasiswa dari International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk melanjutkan studi S-2 berbasis dari tentang Nuklir, maka gayung bersambut untuk bisa melakukan diseminasi tentang nuklir kepada siswa siswi di madrasah tempat saya mengajar, yaitu MAN 10 Jakarta Barat (MSJB). Agar nuklir tidak hanya dipandang sebelah mata sebagai senjata yang mematikan atau sesuatu yang berbahaya saja, tetapi tanpa disadari kita sudah berinteraksi dengannya dan telah memberikan banyak manfaat. Hal ini harus difahami oleh para generasi muda maupun guru-guru sebagai ujung tombak pendidikan.”
Salah satu peserta Nugroho Wahyu yang merupakan guru dari MAN 10 Jakarta merasa bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini. Hal ini menambah wawasan dan pengetahuan untuk guru khususnya di bidang kenukliran. (rtm)