(Yogyakarta, 25/7/22). Sebagai sebuah Perguruan Tinggi, hal penting yang harus dijalankan oleh Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini terdiri dari pembelajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Direkur Poltek Nuklir BRIN Zainal Arief dalam forum ramah tamah dengan pegawai Poltek Nuklir di Auditorium Poltek Nuklir pada Jum’at (22/7) lalu.
Selain itu, menurut Zainal agar Poltek Nuklir dapat semakin maju, maka perlu menyiapkan diri menjadi Politeknik plus dengan mempertimbangkan ke arah standar Internasional.
Oleh sebab itu menurutnya, setiap sivitas memiliki kontribusi dengan meningkatkan kapasitas diri dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan kapasitas institusi Poltek Nuklir. “Dosen dan semua tenaga pendidik memiliki kontribusi, koordinasi dengen elemen kawasan juga harus dilakukan, khususnya Kedeputian bidang SDM Iptek Nuklir, Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi, ORTN, Sekretaris Utama serta Kedeputian bidang Fasilitas Riset dan Inovasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini Zainal juga menjelaskan rencana jangka menengah tahun 2022-2026 terkait pengembangan akademik Poltek Nuklir. “Pada tahun 2022-2023 akan dilakukan penguatan pendidikan dengan menerima mahasiswa untuk tiga program studi sebanyak 120 orang, sehingga total mahasiswa menjadi 420 orang, sedangkan di tahun 2023-2024 direncanakan akan membuat tiga prodi dengan masing-masing prodi dua kelas, sehingga mahasiswa yang akan diterima sejumlah 180 orang,” papar Zainal.
Ia menambahkan, di tahun 2024-2025 kuota mahasiswa baru adalah 210 orang dengan tiga prodi masing-masing dua kelas serta membuka satu prodi baru. Adapun tahun 2025-2026 dengan penambahan kuota mahasiswa baru 255 orang, Poltek Nuklir memiliki empat prodi dengan masing-masing dua kelas, ditambah 1 prodi Pasca Sarjana. Tahun 2026 kuota mahasiswa baru adalah 270 orang dengan empat program studi masing-masing dua kelas, ditambah dua prodi Pasca Sarjana, sehingga total mahasiswa hingga tahun 2026 sebanyak 905 orang. “Kebutuhan sarpras mengikuti penambahan mahasiswa dan dosen, sesuai dengan penambahan prodi baru,” jelasnya.
Selain menjelaskan rencana jangka menengah, Zainal juga menyampaikan kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan serta Perjanjian Kinerja Poltek Nuklir berdasarkan pada Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi serta Indeks Kinerja Keluaran Poltek Nuklir tahun 2022.
Direktur Poltek Nuklir BRIN juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam rantai proses pendukung yaitu SDM, sarana prasarana, administrasi dan keuangan, serta proses lain yang mencakup Renstra, SPMI, budaya keselamatan, SPI, dan Reformasi Birokrasi. “Untuk menjalankan hal tersebut, maka perlu juga diperhatikan terkait dengan input (target kinerja, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, sistem penjaminan mutu, regulasi/kebijakan terkait) serta output yang dihasilkan (capaian kineja, akreditasi serta daya saing),” terang Zainal. (Tek//Ed:Mn)