(Yogyakarta, 3/2/20). “Saat ini isu PLTN kembali diangkat oleh pemerintah Indonesia terkait penyediaan energi listrik. Banyak tawaran terkait desain dan teknologi PLTN baik dari Rusia, China, Jepang, dan Amerika Serikat,” jelas Edy Giri Rachman Putra, Ph. D selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) pada pembukaan General Lecture dengan narasumber dari Rosatom Technical Academy, yaitu Mr. Evgenii Varseev dan Mr. Denis Agafonov di Auditorium STTN yang diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan tamu undangan yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi selain STTN yaitu UKSW, UNS, Universitas Jember, dan UGM.
General Lecture ini merupakan acara pembuka dari rangkaian Training Course (workshop) diikuti oleh 16 peserta dengan latar belakang dosen dan peneliti beberapa perguruan tinggi, yang akan berlangsung sampai dengan hari Kamis, 6 Februari 2020. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama Rosatom Technical Academy di Asia sebagai wujud bentuk kerja sama yang telah dituangkan dalam MoU antara BATAN dengan Rosatom pada tanggal 2 Juni 2015 pada bidang energi dan pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai.
Lebih lanjut Edy Giri menyampaikan bahwa kegiatan general lecture dan workshop kali ini merupakan bagian dari implementasi kerjasama antara BATAN dengan Rosatom dalam hal pengembangan teknologi reaktor. Oleh karena itu, diharapkan dapat dimanfaatkan baik oleh dosen, peneliti, mahasiswa baik dari STTN maupun dari perguruan tinggi lainnya sebagai bentuk peningkatan wawasan terkait teknologi PLTN.
Dalam pemaparannya, Mr. Evgenii Varseev mengawalinya dengan memperkenalkan tentang Rosatom dan Rosatom Technical Academy serta aktifitasnya dalam bidang pendidikan dan pelatihan, yang dilanjutkan dengan penyampaian tentang sejarah pengembangan industri PLTN di Russia, kondisi terkini, serta pengembangan kedepannya.
Mr. Denis Agafonov menyampaikan materi tentang teknologi reaktor nuklir sebagai landasan pembangunan berkelanjutan bagi suatu negara. “Teknologi reaktor merupakan modal penting dalam PLTN, sehingga semakin efisien, ekonomis, serta aman dapat meningkatkan produktivitas bagi suatu negara,” jelas Denis.
Kegiatan yang dilaksanakan dari pukul 08.30 – 12.00 WIB tersebut dipandu oleh Dr. Sukarman, M. Eng selaku dosen Teknofisika Nuklir, yang saat ini menjabat sebagai Pembantu Ketua I bidang akademik STTN. Pemaparan yang disampaikan secara menarik oleh narasumber disambut dengan antusias peserta. Pada saat diskusi, beberapa peserta bertanya terkait dengan pemanfaatan tenaga nuklir dari aspek perekonomian dan kesejahteraan suatu bangsa (Rusia). Hal lain yang tak kalah menarik adalah bagaimana Rusia menggunakan tenaga profesional untuk meningkatkan keberterimaan (public acceptance) pemanfaatan iptek nuklir untuk bangsanya.
Sementara itu, pada kegiatan Training Course yang dilaksanakan mulai siang harinya, Evgenii menyampaikan tentang pengembangan teknologi nuklir terkini di Russia berupa teknologi PLTN menggunakan SMR (Small Modular Reactor), serta pengalaman Rosatom Technical Academy dalam melaksanakan pelatihan menggunakan kode simulasi. Kode sistem termohidrolik KORSAR diperkenalkan untuk pengoperasian serta simulasi aspek keselamatannya. Sedangkan Denis memperkenalkan tentang konsep dan fitur pada small power NPP, serta potensi dari teknologi SMR. Materi utama yang disampaikan terkait dengan desain dari SMR jenis light water serta sistem keselamatan dan air pendingin pada SMR. (rtm/tek/tdn)