09 Oct 2023

Bangkitkan Kembali UKM Pers, Poltek Nuklir Gelar Pelatihan Jurnalistik

Yogyakarta – Humas BRIN. Sejumlah 14 mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN yang tertarik pada bidang jurnalistik mendapatkan pelatihan jurnalistik pada Sabtu (7/10).

Materi pelatihan disampaikan oleh Helmi Mustofa (Redaktur CakNun.com dan mymaiyah.id) membahas konsep-konsep dasar pemberitaan dan cara penulisan berita.

Helmi dalam materinya mengatakan bahwa untuk menulis berita yang baik harus menguasai data kegiatan atau acara. “Data tersebut dapat diambil dari rundwon kegiatan, dan mengikuti acara dengan baik agar isi berita sesuai dengan peristiwa yang terjadi,” ungkapnya.

Helmi juga menambahkan bahwa melakukan wawancara dengan narasumber merupakan hal penting untuk memastikan bahwa berita yang didapatkan merupakan berita resmi dan berasal dari sumber yang benar. “Melakukan wawancara kepada narasumber  untuk melengkapi poin-poin yang diperlukan merupakan hal yang penting,” jelasnya.

Zainal Arief, Direktur Poltek Nuklir dalam kesempatan yang berbeda menyampaikan harapan agar pelatihan ini kelak mampu memunculkan mahasiswa yang memiliki kemampuan jurnalistik yang juga dapat memberikan kontribusi pada publikasi pemberitaan kegiatan dikampus. “Kegiatan ini sangat baik, dan agar dapat diteruskan pada materi selanjutnya,” pesannya.

Sementara itu, Rita Tyas Mulatsih selaku Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), mengatakan bahwa jurnalistik mahasiswa merupakan hal yang penting karena akan membantu suatu Perguruan Tinggi untuk lebih dapat dikenal. “Menjadi jurnalis merupakan cara mahasiswa untuk dapat mengekspresikan pikiran atau gagasannya,” jelasnya.

Rita Tyas juga berharap pelatihan kepenulisan ini dapat menjadi langkah awal membangkitkan semangat untuk langkah-langkah selanjutnya hingga UKM Pers terbentuk dengan wajah dan semangat baru

Pelatihan jurnalistik tersebut bertujuan membekali mahasiswa Poltek Nuklir dengan dasar-dasar kepenulisan berita agar mampu membangun kembali Unit Kegiatan Mahasiswa (Pers Mahasiswa) yang redup.

Selain sesi penyampaian materi yang bersifat teori, pelatihan kepenulisan ini dilanjutkan dengan praktik membuat berita untuk memastikan materi dipahami oleh peserta dan yang paling penting adalah mendiskusikan kembali naskah yang dibuat bersama dengan narasumber. (she, rtm)