23 Sep 2023

Dies Natalis Ke-38 Poltek Nuklir, Mohammad Nuh Ingatkan Peran Besar Poltek Nuklir Guna Mempersiapkan Indonesia Emas 2045

Yogyakarta-Humas BRIN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2009 – 2014 pada era kabinet Indonesia Bersatu II yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITS, Mohammad Nuh memberikan Orasi Ilmiah “Pendidikan, Riset, dan Inovasi: Kejayaan Indonesia 2045” pada kegiatan Dies Natalis ke-38 Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jum’at (22/9).

Dalam pembukaannya, Moh. Nuh menyampaikan ucapan selamat Dies Natalis Poltek Nuklir ke-38 kepada Direktur Poltek Nuklir beserta seluruh Civitas Akademika, M. Nuh juga mengajak Poltek Nuklir senantiasa agar senantiasa tetap berterimakasih kepada BRIN yang selalu mendukung dalam peningkatan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia.

“Saat ini Indonesia sedang gencar dan berusaha semaksimal mungkin guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Melalui momentum 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, Poltek Nuklir mempunyai peran besar sebagai perguruan tinggi vokasi satu-satunya di Indonesia dalam bidang Nuklir. Menyiapkan kejayaan Indonesia 2045 dan memenuhi janji kemerdekaan, Poltek Nuklir punya peran besar dalam hal tersebut,” ujarnya.

Moh. Nuh menyampaikan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda. Keberlanjutan dan tongkat estafet kepemimpinan bangsa akan segera beralih kepada generasi selanjutnya, sehingga harus senantiasa dipersiapkan dengan sangat baik dan matang. “Masa depan ada di tangan panjenengan, termasuk mahasiswa Poltek Nuklir. Oleh karena itu, harus dipersiapkan dengan baik. Pegang betul kesempatan yang luar biasa ini. Begitu kita menyiapkan Indonesia 2045, narasi yang harus kita bangun itu adalah narasi optimisme, sehingga dapat dengan yakin dan mantap menyelesaikan setiap tantangan yang ada di masa depan (Problem Solving),” tegasnya

Untuk mencapai masa kejayaan pada tahun 2045, terdapat pertemuan 3 sumbu utama yaitu momentum, modality (modal) dan opportunity (kesempatan). “Menjelang tahun 2045, Indonesia akan mengalami bonus demografi yang luar biasa (Modality), ditambah dengan momentum 100 tahun kemerdekaan RI (Momentum) serta kesempatan yang terbuka lebar atas pergeseran geostrategi (Opportunity),” jelasnya lebih lanjut.

Menurutnya, sering kali kita mempunyai modal, tapi tidak memiliki kesempatan.Memiliki kesempatan, tetapitidak mempunyai modal. Bahkan bisa juga kita mempunyai modal, memiliki kesempatan, tetapi tidak memiliki momentum/kesempatan. “Nah sekarang ini 3 sumbu berjalan bareng, ngumpul. Ada kesempatan, modal, dan momentum. Sehingga jika Indonesia tidak jadi jaya pada tahun 2045 itu luar biasa dosanya, karena sudah diberi kesempatan luar biasa tapi kita tidak bisa mewujudkan Indonesia Jaya 2045,” tegasnya. Oleh karenanya, semua harus diikhtiarkan sekuat tenaga, tidak bisa terjadi secara serta merta.

Pengembangan Poltek Nuklir

Pendidikan sebagai sistem rekayasa sosial terbaik, teruji dan terbukti. Pendidikan menyiapkan generasi tercerahkan, berkompeten dan sekaligus sebagai sumber energi pembangunan. “Pendidikan tidak sama dengan Training. Pendidikan seperti menyiapkan landasan pacu, harus lebih lebar dibandingkan dengan pesawatnya,” jelas Moh. Nuh. Dalam hal ini, perlu tetap fokus dan menjaga konsistensi dalam bidang pengembangan pendidikan dan pengajaran.

Lebih lanjut Moh. Nuh menjelaskan, capaian masa kini tidak diperoleh semata-mata hasil dari usaha saat ini. “Capaian masa kini (Pendidikan) itu merupakan capaian masa lalu ditambah ikhtiar masa kini serta kemampuan membaca masa depan. Perlu ada perubahan berkelanjutan dan konsisten,” terangnya.

Moh. Nuh berpesan kepada seluruh sivitas Poltek Nuklir agar kesan seram nuklir diupayakan untuk segera dihilangkan dari masyarakat melalui sosialisasi dan mengenalkan berbagai pemanfaatannya. “Tugas panjenengan (Poltek Nuklir) untuk meramahkan seremnya nuklir tersebut. Manfaatkan dan eksplorasi keunikan yang dimiliki,” ucapnya.

Akhir orasinya, Moh. Nuh menjelaskan konsep IQ, EQ, SQ juga DQ dalam hal pendidikan, serta berharap Poltek Nuklir dapat berfokus pada 4 bidang pengembangan bidang kenukliran yaitu kedokteran nuklir (nuclear medicine), energi bersih (clean energy), kecerdasan buatan (artificial intelegence) serta pengelolaan limbah nuklir(nuclear waste management). (tek-rey/ed:mn)