24 Aug 2023

Fokuskan Keselamatan, Poltek Nuklir Adakan Bimtek dan Evaluasi Dokumen HIRADC

Yogyakarta-Humas BRIN. Sebagai wujud keseriusan dalam pemenuhan standar laboratorium pada sebuah Perguruan Tinggi, Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN menyelenggarakan Bimbingan Teknik (Bimtek) dan Evaluasi Dokumen Hazard Identification Risk Assesment and Determining Control (HIRADC) Laboratorium bagi para Kepala UPT Laboratorium, calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) di lingkungan Poltek Nuklir pada Senin (21/8) lalu.

Terdapat dua agenda besar dalam bimtek tersebut yaitu brainstorming mengenai HIRADC dan evaluasi dokumen HIRADC yang sudah dibuat sebelumnya. “HIRADC adalah sebuah proses mengidentifikasi bahaya, menilai risiko dan mengendalikannya,” ungkap Muchamad Rifai, dosen Universitas Ahmad Dahlan selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Rifai menjelaskan pembuatan HIRADC, jenis bahaya, nilai risiko berdasarkan hasil kali dari peluang dan akibat serta jenis pengendaliannya. “Jenis bahaya meliputi fisik, kimia, biologi, dan psikososial. Sedangkan jenis pengendaliannya meliputi eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, administrasi dan alat pelindung diri (APD),” terang Rifai.

Menurutnya banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Oleh sebab itu sangat perlu dilakukan identifikasi bahaya dan analisis potensi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. “Banyak pengguna yang lalai dalam keselamatan ketika bekerja di laboratorium. Sehingga sebelum jatuhnya korban, perlu dilakukan berbagai tindakan salah satunya dengan HIRADC,” tambahnya.

Sementara itu, Sugili Putra, Wakil Direktur II bidang Administrasi Umum Poltek Nuklir dalam sambutannya menyampaikan tujuan pelaksanaan dari bimtek tersebut. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dari segi administrasi sekaligus dalam rangka menyamakan persepsi penilaian dokumen HIRADC pada setiap laboratorium di lingkungan Poltek Nuklir,” ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan bimtek ini sebagai sarana edukasi dan pengingat untuk semua pengguna di laboratorium. “Para calon PLP sebagai garda terdepan dalam pengelolaan laboratorium. Pemenuhan dokumen HIRADC ini diharapkan sebagai sarana edukasi dan pengingat untuk semua pengguna di laboratorium,” jelasnya.

Waringin Margi Yusmaman selaku Kepala Laboratorium Kimia Radiasi memaparkan HIRADC proses iradiasi dengan fasilitas iradiator. “Salah satu kegiatannya memiliki potensi bahaya paparan radiasi berlebih diganti dengan munculnya efek stokastik dan efek deterministik,” terangnya.

Di akhir bimtek dilakukan evaluasi sebanyak empat HIRADC dari empat laboratorium yang berbeda. (oks, tek/ed:mn)