15 May 2023

Mahasiswa Poltek Nuklir BRIN Raih Juara Tiga dalam Lomba KTI Tingkat Nasional

Yogyakarta-Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN mendorong Mahasiswanya untuk terus berkreasi. Berada di bawah bimbingan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset, Mahasiswa Poltek Nuklir kembali menunjukkan eksistensinya. Tim Pentau Squad Poltek Nuklir yang terdiri dari Angelica Isabella Christian (Teknokimia Nuklir), Michelle Holly Raharjo (Teknokimia Nuklir), dan David Irfan Jasir (Elektronika Instrumentasi) berhasil meraih juara tiga pada lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) ‘New and Renewable Energy (NRE) Festival 2023’ Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara pada Kamis, (11/5) lalu.

Pada lomba tersebut, tim Pentau Squad tampil dengan judul Modifikasi Pupuk Limbah Sayuran Berbioaktivator EM4 dengan Iradiasi Gamma. “Tim Pentau Squad memilih judul tersebut dikarenakan limbah sayuran merupakan bagian dari sampah yang masih menjadi perhatian hingga saat ini,” ujar Deni Swantomo, Dosen Teknokimia Nuklir selaku membimbing.

Salah satu peserta, Angelica menyatakan bahwa inovasi pupuk dari limbah atau biomassa tengah berkembang pesat. “Namun pembuatan pupuk dari biomassa saat ini terutama untuk limbah sayuran masih dengan rentang fermentasi yang lama,” ungkapnya.

Menurutnya, hal inilah yang melatarbelakangi Pentau Squad dalam menghasilkan ide untuk mengintegrasi/memodifikasi metode pembuatan pupuk limbah sayuran dengan Iradiasi Gamma. “Selain dapat mengurangi permasalahan lingkungan terkait sampah, diharapkan pula inovasi ini dapat menjadi pembaharuan dengan dihasilkannya pupuk dengan waktu fermentasi yang cepat, serta kadar unsur hara yang meningkat sebagai nutrisi bagi tanaman,” jelas Angelica. NRE Festival memiliki tema besar yang sesuai bagi Pentau Squad untuk menyampaikan inovasinya.

Sementara itu Holly, anggota lain tim Pentau Squad menjelaskan tahapan menyusun karya tulis ilmiah tersebut. “Dimulai dengan konsultasi dengan dosen pembimbing, dilanjutkan mencari artikel pendukung, pencarian sampel sampah, proses pengolahan sampel sampah, hingga proses pengujian serta pembuatan full paper sampai dengan melakukan presentasi di depan para juri serta delegasi dari universitas lainya yang tentunya tidak mudah,” ungkapnya.

Tim Pentau Squad bersyukur akhirnya perjuangannya berbuah manis, meskipun bagi mereka juara adalah bonus. “Bagi kami, dengan mengikuti lomba seperti ini, merupakan kesempatan untuk mengasah ilmu dan menjadi pengalaman yang tidak ternilai,” ungkap David. (tek, enj/ed:mn)