(Yogyakarta, 29/9/22). Program Studi Elektronika Instrumentasi (Elins) Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN menyelenggarakan Workshop Iptek Nuklir bagi siswa SMA N 1 Sleman pada Kamis (28/9). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam poin Pengabdian kepada Masyarakat.
Saat ini Poltek Nuklir merupakan Perguruan Tinggi Vokasi bidang kenukliran dibawah BRIN. Menurut Wakil Direktur I bidang Akademik Poltek Nuklir, integrasi ini memberikan dampak positif terkait pemanfaatan iptek nuklir agar dapat lebih terintegrasi dengan bidang ilmu lain seperti manufaktur, kesehatan, bahkan bidang kebencanaan. “Peleburan Poltek Nuklir dalam BRIN, artinya menjadi peluang pengembangan iptek nuklir menjadi semakin luas,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Muhtadan juga menjelaskan pemanfaatan iptek nuklir dalam skala luas. Menurutnya mahasiswa/alumni Poltek Nuklir sudah tersebar di berbagai bidang dengan lebih dari 60% bekerja di industri, dan 80% dari 60% tersebut bekerja di industri yang terkait dengan iptek nuklir. “Artinya, kebutuhan industri yang menggunakan iptek nuklir masih sangat banyak,” jelasnya.
Ia memaparkan, saat ini izin pemanfaatan iptek nuklir ada kurang lebih sekitar 15.000 perizinan dan masing-masing perizinan membutuhkan 2 hingga 5 orang. “Hal itu berarti kebutuhan SDM Iptek Nuklir masih sangat banyak, baik di bidang industri, kesehatan, dan bidang lainnya,” terang Muhtadan lebih lanjut.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA N 1 Sleman Fadmiyati mengapresiasi kesempatan yang diberikan Poltek Nuklir bagi siswanya. “Setelah workshop ini, semoga anak-anak akan semakin terbuka wawasannya terkait iptek nuklir,” ungkapnya.
Poltek Nuklir memilih SMA N 1 Sleman sebagai salah satu tujuan workshop Iptek Nuklir karena lokasinya tidak jauh dari kampus Poltek Nuklir. Selain itu, penyelenggaraan kegiatan tersebut masih memprioritaskan wilayah DIY, meskipun secara distribusi mahasiswa Poltek Nuklir tersebar dari seluruh Indonesia.
Siswa peserta workshop pun menyambut baik kesempatan ini. “Materinya bagus dan cara penyampaiannya mudah dipahami, serta pemateri sangat interaktif. Sangat membuka pandangan saya tentang nuklir,” jelas Tsabita Afidati, salah satu peserta workshop.
Demikian halnya dengan Rifka Septiani yang mengungkapkan manfaat keikutsertaannya dalam workshop ini. “Setelah mengikuti kegiatan ini, saya mendapat banyak pengetahuan baru. Tadinya saya merasa takut dengan PLTN dan nuklir, tapi ternyata ketakutan saya ini disebabkan karena ketidaktahuan saya. Terima kasih Poltek Nuklir yang sudah mengadakan acara ini, sangat bermanfaat,” ujar Rifka.
Dalam workshop ini siswa diperkenalkan materi pemanfaatan aplikasi iptek nuklir di bidang energi yang disampaikan oleh Sukarman dan M. Khoiri, pemanfaatan aplikasi iptek nuklir dalam bidang kesehatan oleh Teguh Handoyo dan Ayu Jati, serta materi Internet of Things oleh Djiwo Harsono. Siswa juga berkesempatan mempraktekkan cara penggunaan alat-alat aplikasi iptek nuklir. (tek/Ed:Mn)