15 Mar 2019

STTN Berencana Menambah Fasilitas Betatron Guna Meningkatkan Kualitas Pendidikan

(Yogyakarta, 15/3/18). Peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu tantangan bagi sebuah institusi pendidikan, tidak terkecuali dengan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN-BATAN). Sebagai institusi pendidikan bidang nuklir, STTN terus berbenah dan berupaya meningkatkan kualitasnya, baik dari sisi sarana prasarana, SDM, penguatan lembaga maupun lainnya. Hal ini bertujuan agar kualitas alumni yang dihasilkan dapat terus bersaing dalam dunia kerja maupun saat ingin melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.

Pada tahun 2017, STTN telah menambah fasilitas pendidikan antara lain Iradiator Gamma “Mirzan T Razzak” dengan aktivitas 12 kilo Currie (kCi), Dormitory (asrama mahasiswa) “Sutomo Budihardjo” serta fasilitas Distributed Control System (DCS).   Pada tahun 2018, STTN berencana menambah fasilitas pendidikannya berupa Betatron.

Menindaklanjuti hal tersebut, pada hari Selasa, 13 Maret 2018, bertempat di salah satu ruang rapat STTN, dilaksanakan pertemuan antara STTN dengan BAPETEN. Kehadiran BAPETEN tersebut dalam rangka melaksanakan kajian terkait dengan keselamatan serta memberikan rekomendasi izin pemanfaatan Betatron.

Toto Trikasjono, ST, M. Kes selaku Pembantu ketua II STTN bidang Administrasi Umum dalam presentasinya menyampaikan bahwa penambahan fasilitas Betatron di STTN bertujuan diantaranya untuk melengkapi fasilitas Iradiator yang sudah ada guna pengembangan dan pemanfaatan penelitian yang terkait dengan penelitian material, mendukung keunggulan kompetitif alumni STTN di dunia kerja, mendukung kegiatan pengabdian masyarakat serta sebagai sarana sosialisasi STTN tentang pengembangan kenukliran di Indonesia untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, diharapkan ke depannya dapat digunakan sebagai lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi personil.

Dalam pertemuan tersebut juga dilaksanakan teleconference dengan pengguna aplikasi dari India (Mr Ravindra Havaldar – Innotech System),  juga Mr Victor N Scherbinin dan Mr Maksim Rychkov dari Tomsk Polytecnics University  Rusia. (tt/tek)

Leave a Reply