(Yogyakarta, 29/12/21). Di tahun 2022 ini Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) hanya membuka satu jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yaitu jalur regular. Hal itu disampaikan oleh Plt. Direktur Poltek Nuklir, Muhtadan saat menerima kunjungan offline terbatas dari siswa SMA N 1 Wonosari, pada Rabu (29/12).
Berbeda dengan PMB sebelumnya yang terdiri atas tiga jalur penerimaan, jalur regular ini merupakan jalur perekrutan talenta yang direkomendasikan sekolah. “Dengan biaya pendaftaran dan biaya pendidikan Rp. 0,- , maka kami benar-benar ingin menjaring calon talenta nuklir yang serius berkembang sampai dengan selesai,” ungkap Muhtadan. Menurutnya, rekomendasi sekolah akan benar-benar dikonfirmasikan ke pihak sekolah, sebab sekolah tersebutlah yang mengetahui aktivitas, performa, juga prestasi yang dimiliki anak didiknya. PMB direncanakan akan dibuka mulai bulan Februari 2022. Poltek Nuklir memiliki tiga program studi yang bisa menjadi pilihan bagi calon talenta nuklir yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi, dan Elektro Mekanika.
Dalam kesempatan ini Muhtadan juga memaparkan persyaratan umum yang harus dipenuhi pendaftar meliputi: rekomendasi dari sekolah, siswa kelas terakhir jurusan eksakta tahun ajaran 2021/2022 (diprioritaskan); memiliki prestasi akademik dengan nilai rata-rata minimal 7,25 (skala 10) atau 2,9 (skala 4) pada Matematika, Fisika, Kimia, dan Bahasa Inggris; mengikuti Tes Potensi Akademik; mengikuti seleksi tes tulis; sehat jasmani dan rohani dan mengikuti seleksi tes wawancara. “Selain itu, dengan adanya biaya Rp. 0,- maka setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti Research Assistance BRIN serta memenuhi kinerja akademik dan sofskill,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Adi Abimanyu menyampaikan profil alumni Poltek Nuklir. “Target kami di Poltek Nuklir adalah pasar, baik di dalam maupun di luar negeri,” ungkapnya. Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut, indutri nuklir dibangun dengan pendukungnya yaitu SDM/alumni, teknologi dan lembaga sertifikasi / pelatihan. Beberapa sertifikasi menjadi fasilitas yang diberikan bagi mahasiswa Poltek Nuklir agar siap menghadapi dunia kerja. Adi juga menyampaikan jenis fasilitas yang ada di Poltek Nuklir, kerja sama yang bisa dimanfaatkan mahasiswa baik di dalam maupun luar negeri, peluang serta serapan lulusan Poltek Nuklir di dunia kerja.
Para siswa juga mendapatkan kesempatan mencoba pemanfaatan iptek nuklir, khususnya penggunaan alat ukur proteksi radiasi dalam aplikasi teknologi nuklir didampingi oleh Risky Nurseila Karthika. (Tek/Ed: Mn)