(Yogyakarta, 6/4/21). “Terima kasih yang sebesar-besarnya serta apresiasi yang setinggi-tingginya kami berikan kepada bapak Edy Giri Rachman Putra, Ph. D yang selama 5 tahun berbakti untuk menjalankan tugas sebagai ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN),” ungkap Prof. Dr. Anhar Riza Antariksawan selaku kepala BATAN dalam acara pelepasan tugas ketua STTN yang dilaksanakan secara online dan offline terbatas, Senin 5 April 2021. Terhitung sejak tanggal 5 April 2021, Edy Giri melepas jabatannya sebagai ketua STTN dan kembali sebagai pejabat fungsional, dengan jabatan fungsional peneliti ahli utama.
Dalam sambutannya, Anhar yang hadir secara online menyampaikan bahwa banyak capaian yang diperoleh selama kepemimpinan Edy Giri, antara lain bagaimana sosok Edy Giri membawa STTN go Internasional, sehingga memungkinkan mahasiswa STTN untuk melaksanakan Kerja Praktik dan Tugas Akhir di luar negeri (Thailand), menjalin kerjasama dengan Rosatom Academy, mengikuti acara Internasional Atomic Energy Agency (IAEA) secara rutin dan berkesempatan mengikuti acara IAEA General Conference yang membawa misi BATAN termasuk memperkenalkan Internet Reactor Laboratory (IRL) dan kegiatan BATAN lainnya di markas besar Badan Tenaga Atom Internasional. Menurutnya, hal tersebut patut untuk dijaga dan terus ditingkatkan bagi sivitas akademika STTN dan kepemimpinan selanjutnya.
Selain itu, kedekatan dan kekerabatan antara STTN dan PSTA yang merupakan Kawasan Nuklir Yogyakarta (KNY) semakin baik, karena tidak hanya pada pertemuan formal, tetapi ada sinergi dan kolaborasi dalam pendidikan serta penelitian pengembangan, bisa melaksanakan research sharing baik dari sisi SDM maupun pendanaan. Lebih lanjut Anhar menyampaikan, semangat kolaborasi dan sinergi tersebut akan menjadikan STTN dan PSTA serta BATAN secara keseluruhan menjadi semakin kuat.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang belum tercapai seperti yang diinginkan meskipun upaya sudah dilakukan, yaitu transformasi STTN menjadi Politeknik. Anhar berharap pada bulan September 2021, transformasi ke Politeknik dapat segera terwujud. Selain itu, program Teaching Industry, dimana konsep dasar sudah disiapkan, implementasi awal juga sudah dilakukan, namun belum sepenuhnya bisa dirasakan manfaatnya. “Transformasi ke Politeknik akan memicu hal ini menjadi lebih kuat. Pada dasarnya Politeknik menonjolkan pada vokasi yang membutuhkan laboratori dan lingkungan industri, serta memungkinkan mahasiswa untuk menempa keahliannya secara langsung,” imbuhnya.
Satu pesan penting yang juga disampaikan Anhar, bahwa untuk maju dan berjalan jauh, maka kita harus berkolaborasi antar unit kerja, antar lembaga, tidak hanya dalam negeri tapi juga dengan luar negeri. Kolaborasi menjadi harga mati.
Selain Kepala BATAN, dalam kesempatan yang sama juga disampaikan sambutan dan pesan dari Sekretaris Utama BATAN, Ir. Agus Sumaryanto M.S.M serta Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN) Prof. Dr. Ir. Efrizon Umar, MT. (tek)