Yogyakarta-Humas BRIN. Bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karakter dan Karier (UPT PKK), pengurus asrama mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN untuk pertama kalinya menyelenggarakan seminar kepenulisan ilmiah bagi mahasiswa. Kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu (12/5) lalu tersebut menjadi salah satu kegiatan asrama untuk penguatan soft skill dan pengembangan karakter mahasiswa khususnya dalam berpikir kritis.
“Menulis itu bisa diciptakan, tidak hanya bakat. Menulis itu bisa dilakukan apabila kita mempunyai motivasi serta mendengar pengalaman diri sendiri ataupun pengalaman orang lain,” jelas Imam Kambali dari Pusat Riset Teknologi Akselerator BRIN selaku narasumber dari seminar bertema Mengubah Dunia Menjadi Tulisan: Seminar Kepenulisan dan Riset Ilmiah bagi Generasi Z.
Ia menghimbau mahasiswa untuk memperbanyak membaca dan melihat masalah. “Membaca adalah kunci utama dalam kemampuan menulis,” ungkap peneliti ahli utama yang telah menghasilkan lebih dari 60 penelitian dan publikasi di tingkat nasional maupun internasional itu.
Selain itu, menurutnya langkah mengembangkan bakat menulis bisa dengan mencoba untuk menulis setiap hari dan membaca banyak buku. “Jangan sampai malas untuk membaca. Manfaatkan tren yang ada. Lanjutkan dengan imajinasi, mencari inspirasi, dan selalu mengkaji ulang tulisan kita sebelumnya,” tambahnya.
Imam memberi tips memilih sumber rujukan terpercaya untuk dijadikan referensi penelitian. “Sebelum memulai penelitian, lakukan literature review sebagai langkah awal untuk melihat kebaruan penelitian. Susun kalimat-kalimat untuk literatur review,” terangnya.
Ia juga sangat menekankan bahaya plagiarism karena merupakan pelanggaran kode etik, bahkan termasuk kategori pelanggaran berat bagi seorang peneliti.
Sementara itu Adi Abimanyu selaku Wakil Direktur III Poltek Nuklir bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membantu mahasiswa untuk memenuhi Capaian Kinerja Mahasiswa (CKM) semester dua kali ini. “Apabila kegiatan ini berhasil, maka akan terus ditingkatkan untuk ke depannya dan menjadi program rutin asrama mahasiswa,” ungkapnya.
Abimanyu berharap mahasiswa mampu berpikir kritis dalam menganalisis masalah. “Berbagai masalah yang terjadi di sekitaran kita dapat diangkat menjadi riset dan dituangkan dalam tulisan. Kegiatan ini menjadi wadah untuk melihat, menganalisis, dan menciptakan solusi melalui tulisan,” terangnya.
Kegiatan diikuti seluruh mahasiswa angkatan 2023 juga perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Poltek Nuklir. (tek, oks/ed:mn)