Banjarnegara-Humas BRIN. Sebagai Perguruan Tinggi, Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya berupa pengabdian kepada masyarakat. Mendasarkan pada hal tersebut, untuk pertama kalinya beberapa dosen dari program studi Elektro Mekanika (Elmek) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berupa workshop mekatronika di bidang teknologi nuklir bagi siswa SMK N 1 Bawang, Banjarnegara pada Rabu (15/5) lalu.
“Diresmikan oleh Kepala BRIN, Bapak Laksana Tri Handoko pada tahun 2021, Poltek Nuklir memiliki tiga program studi yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi, dan Elektro Mekanika,” jelas Budi Suhendro dalam materinya tentang profil Poltek Nuklir.
Ia menjelaskan sejarah berdirinya Poltek Nuklir dari yang awalnya bernama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN), kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) hingga saat ini bernama Poltek Nuklir. “Jadi, Poltek Nuklir itu adalah perubahan nama dari STTN yang juga sebelumnya bernama PATN,” ungkapnya
Sebagai Perguruan Tinggi Vokasi, Poltek Nuklir terus berupaya meningkatkan kemampuan lulusannya untuk siap bersaing di dunia kerja. Upaya tersebut diantaranya dengan memberikan fasilitas sertifikasi keahlian, Toefl Mahasiswa minimal 450, dan lainnya. Fasilitas sertifikasi keahlian yang diberikan seperti Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Industri tingkat 1, PPR Medis, Ultrasonic Testing level 2, Operator Radiografi (OR) juga K3 Umum.
Pada kesempatan tersebut Dosen Poltek Nuklir Ismail menjelaskan radiasi, cara melindungi diri dari bahaya radiasi, hingga pemanfaatan aplikasi iptek nuklir dalam kehidupan. “Aplikasi iptek nuklir banyak dimanfaatkan diantaranya dalam bidang industri, kesehatan, pangan juga peternakan,” ujarnya.
Ia mencontohkan pemanfaatan aplikasi iptek nuklir dalam bidang kesehatan adalah rontgen juga CT Scan. Dalam bidang pangan diaplikasikan dalam pemuliaan benih makanan, pengawetan makanan. Dalam bidang industri diaplikasikan dalam pengecekan uji tak rusak dan masih banyak lainnya.
Sementara itu Iwan Istanto menjelaskan mekatronika. Menurutnya, pemanfaatan aplikasi mekatronika sangat luas, baik dalam bidang nuklir dan juga non nuklir. “Dalam bidang nuklir, mekatronika dimanfaatkan dalam pembuatan robot untuk pemeliharaan pembangkit listrik tenaga nuklir, robot pemeliharaan nozzle pengelasan, pengembangan robot tanggap bencana nuklir dan lainnya,” ungkapnya.
Zaenal Abidin, mewakili Poltek Nuklir menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Poltek Nuklir untuk berbagi informasi terkait dengan program studi, aplikasi iptek nuklir, dan tentang mekatronika kepada sekitar 140 siswa SMK N 1 Bawang jurusan Elektronika. “Semoga melalui kegiatan ini, anak-anak bisa lebih memahami tentang apa itu nuklir,” jelas Zaenal.
Sedangkan perwakilan dari SMK N 1 Bawang, Istina Pujiyanti turut menyambut baik kesempatan ini. “Siswa SMK N 1 Bawang dipersiapkan untuk bekerja, berwirausaha dan juga untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Kami berharap, setelah adanya workshop dari Poltek Nuklir ini kedepan akan ada siswa yang tertarik melanjutkan kuliah di sana,” ucapnya. (tek/ed:mn)