02 Oct 2023

Raih IPK Tertinggi, Isna Syilmi Buktikan Kesungguhannya Belajar Nuklir

Yogyakarta-Humas BRIN. Isna Syilmi Qaira berhasil menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi pada Wisuda Sarjana Terapan Teknik Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN yang diselenggarakan pada (27/8) lalu.  Mendapatkan IPK 3,99 bagi Isna bukanlah capaian yang mudah diraih. Lulusan dari program studi Teknokimia Nuklir ini menceritakan awal mula dirinya tertarik melanjutkan kuliah di bidang kenukliran.

“Saya menempuh pendidikan menengah pertama di SMP N 2 Surakarta. Di sana saya pertama kali mengenal dunia sains melalui salah satu program ekstrakurikuler sekolah yaitu Karya Tulis Ilmiah. Itu berlanjut sampai saya menempuh pendidikan menengah atas,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa saat belajar di SMA N 1 Colomadu, dirinya pernah mengikuti project ilmiah tingkat provinsi terkait dengan sistesis antibiotik dari cabai hijau. “Dari penelitian tersebut saya mengembangkan metode sintesis dan scale-up nya,” terangnya.

Ketertarikan akan dunia teknik dan sains membawa Isna ingin lebih mengenalnya. “Saat belajar Fisika pada kelas 12, ada salah satu guru yang menjelaskan tentang atom. Dari sinilah saya mengetahui jika atom adalah dasar dari semua zat elemen di muka bumi ini, sehingga saya tertarik untuk mengetahui apa itu atom dan bagaimana sifat–sifatnya sehingga bisa membentuk banyak sekali unsur dan senyawa,” ungkapnya.

Berbekal informasi dari gurunya itulah, ia semakin giat untuk mencari informasi tentang sekolah kenukliran Poltek Nuklir yang saat itu bernama Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN). “Waktu itu pendaftaran jalur prestasi akademik dan non akademik sudah ditutup. Maka jalan saya agar bisa belajar di Poltek Nuklir adalah melalui jalur ujian tulis. Alhamdulillah saya diterima,” terangnya.

Adanya dukungan orang tua sejak awal menjadikannya semakin mantap untuk menekuni bidang kimia dan nuklir. “Saya memilih jurusan Teknokimia Nuklir. Tidak menyangka, saya bisa memperoleh beasiswa prestasi mulai dari semester dua hingga semester akhir,” ucapnya.

Lebih lanjut Isna menyampaikan, ilmu–ilmu yang dipelajari selama kuliah di Poltek Nuklir menjadikan semakin wawasannya semakin terbuka. Selama studi ia aktif dalam berbagai project riset ilmiah hingga memperoleh beberapa penghargaan baik nasional maupun internasional diantaranya:

  • Awardee International Youth Summit Turkiye yang diselenggarakan oleh IYLS Leads 2023
  • Honorable Mention Grand Finalist International Science Technology Engineering Competition 2023
  • Main Author and Paper Speaker in International Conference on Topical Issues in Nuclear Installation Safety yang diselengarakan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) 2022
  • Delegasi International Mudel United Nations Conference 4.0 2022
  • Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah HIMAKI Festival 2020 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Sriwijaya

Selama kuliah, selain menekuni project ilmiah, Isna juga banyak mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan. “Mulai dari HIMA TKN STTN – BATAN, Komunitas Muda Nuklir Nasional (KOMMUN), Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI) hingga menjadi volunteer yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat pernah saya ikuti,” jelasnya.

Selain itu, guna mendalami ilmu kenukliran, ia juga mendalami riset tentang Nuclear Reactor Safety khususnya Small Modular Reactor (SMR). “Saya melakukan beberapa riset hingga akhirnya bisa menerbitkan prosiding internasional di IAEA,” ungkapnya.

Ia juga menambah pengalaman dalam mengeksplorasi dunia riset dengan mengikuti program Research Assistant di Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimeteri (PTTRRB) BRIN KST BJ Habibie Serpong di Bidang Teknologi Radioisotop. “Pengalaman yang sangat berharga. Tidak hanya pengalaman lapangan saja, namun juga pengalaman attitude bekerja dengan tim. Selain tentunya pengetahuan terkait teknologi nuklir mulai dari produksi radioisotop hingga aspek keselamatannya,” terangnya.

Adapun prinsip hidup Isna adalah kejujuran dan tanggung jawab dimanapun kita berada. “Akui hasil kerja dan karya sendiri sesuai apa adanya. Klaim apa yang kita punya, branding diri sendiri, show up diri kita ke dunia, tetapi jangan overclaim dengan kemampuan diri, bahkan merampas hak orang lain sebagai miliknya atau melakukan tindak plagiarism ide dan hasil karya orang lain,” tutupnya. (tek, isn/ed:mn)