Sidoarjo – Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN menyelenggarakan Edukasi Iptek Nuklir bagi guru MGBK Provinsi Jawa Timur pada Jum’at (24/2). Menurut Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief, pemanfaatan nuklir tidak hanya sebatas bidang energi saja. “Saat ini Indonesia memang belum memiliki PLTN, meskipun demikian sudah ada banyak pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang lain seperti industri, manufaktur, kesehatan, pangan, dan lainnya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, dengan adanya tuntutan net zero emission, salah satu alternatif energi bersih adalah pemanfaatan energi nuklir, selain tenaga surya, tenaga angin, dan lainnya. “Ke depan bidang-bidang inilah yang akan banyak dibutuhkan, dan tentunya sejalan perkembangan teknologi,” tambahnya.
Zainal juga mengenalkan Poltek Nuklir sebagai perguruan tinggi vokasi satu-satunya di Indonesia di bawah BRIN yang menyelenggarakan pendidikan nuklir. “Poltek Nuklir akan berkontribusi memberikan sumbangsih tenaga lulusan yang kompeten dan memahami bidang teknologi nuklir,” jelasnya.
Menurutnya untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari Poltek Nuklir, Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dilakukan dengan baik. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kerja sama. “Perguruan Tinggi vokasi tidak bisa berjalan sendiri dalam bekerja, karenanya dibutuhkan patner yaitu industri dan instansi lainnya,” tegas Zainal.
“Pendidikan vokasi juga harus memiliki link and match atau keselarasan dan kesesuaian dengan industri, mensinkronkan antara apa yang diberikan Perguruan Tinggi dengan apa yang dibutuhkan dunia kerja,” terangnya.
Ia menambahkan, evaluasi secara periodik untuk menghasilkan lulusan yang kompeten juga penting untuk dilakukan. “Salah satu hal yang saat ini dilakukan Poltek Nuklir untuk menghasilkan lulusan yang kompeten adalah membekali lulusan dengan sertifikasi yang dibutuhkan industri dalam dunia kerja. Kurikulum, sertifikasi, dan jejaring kerjasama menjadi indikator apakah lulusan yang dihasilkan berkompeten,” ungkapnya.
Zainal mengungkapkan salah satu daya saing sekaligus keunggulan mahasiswa Poltek Nuklir adalah dibekalinya mahasiswa dengan sertifikasi Surat Izin Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi (SIB PPR) Industri Tk 1. SIB PPR. Menurutnya ini merupakan lisensi wajib bagi pengguna zat radioaktif baik industri maupun lembaga yang memanfaatkan zat radioaktif.
“Poltek Nuklir juga menyediakan tambahan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswanya berupa SIB PPR Medik Tk 1, UT (Ultrasonic Test) level 2 dan lisensi Radiografer Tingkat 1 (OR),” tambahnya.
Sementara itu, Nur Hasan Efendi selaku ketua MGBK Prov. Jawa Timur menyampaikan bahwa tugas dari guru BK sangat potensial dalam memberikan layanan informasi kepada siswa. “Perkembangan teknologi harus diikuti, sehingga informasi yang diberikan kepada siswa itu benar,” ungkapnya. Efendi juga berharap kerjasama ini akan terus berlanjut dan tidak berhenti sebatas ini saja.
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Poltek Nuklir TA 2023/2024
Sebanyak 78 guru BK dari berbagai SMA/MA/SMK di Provinsi Jawa Timur yang hadir selain mendapatkan informasi literasi nuklir, juga informasi mengenai PMB Poltek Nuklir TA 2023/2024.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Direktur I Poltek Nuklir bidang akademik, Muhtadan menyampaikan bahwa saat ini Poltek Nuklir sedang membuka penerimaan mahasiswa baru TA 2023/2024. ”Seleksi penerimaan akan dilaksanakan melalui dua jalur yang berbeda yaitu Jalur Prestasi dan Jalur Ujian Tulis dengan kuota total 180 mahasiswa untuk 3 program studi, kuota dibagi dengan 30% untuk Jalur Prestasi dan 70% untuk Jalur Ujian Tulis,” jelasnya.
Menurutnya saat ini Poltek Nuklir sedang membuka Jalur Prestasi yang dilaksanakan untuk menjaring siswa kelas terakhir SMA/MA/SMK program eksakta (tercatat masih kelas XII dan lulus tahun 2023) serta memiliki prestasi berdasarkan nilai rapor serta prestasi lain jika ada. “Pendaftaran dilaksanakan dari tanggal 6 Februari – 9 Maret 2023,” ungkapnya.
Bagi siswa SMA/MA/SMK program eksakta yang lulus tahun sebelumnya, diperbolehkan untuk mendaftar melalui jalur ujian tulis. Jalur ini akan dilaksanakan mulai bulan Maret 2023. “Jalur ini dilaksanakan untuk menjaring siswa lulusan SMA/MA/SMKA tahun 2021 hingga 2023, dan seleksi dilaksanakan berdasarkan hasil ujian tulis,” terangnya.
Muhtadan juga menjelaskan adanya bantuan studi bagi mahasiswa. Kebijakan ini dalam rangka membuka kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa yang memiliki minat kuat untuk belajar nuklir. “Kebijakan ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan talenta-talenta yang akan disiapkan sebagai SDM unggul iptek, khususnya di bidang ketenaganukliran,” tambahnya.
Bantuan Studi tersebut dalam skema Bantuan Riset Talenta Riset dan Inovasi (Barista) BRIN, yang akan diberikan bagi mahasiswa Poltek Nuklir semester II hingga semester VIII. “Mahasiswa tersebut harus aktif serta memenuhi dengan masa studi empat tahun tanpa cuti akademik dan memenuhi Capaian Kinerja Mahasiswa (CKM),” jelas Muhtadan lebih lanjut.
Salah satu peserta Neni Prasetyowati, guru dari SMA N 4 Kota Probolinggo menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan edukasi. “Luar biasa, menambah ilmu khususnya tentang Poltek Nuklir, yang selama ini belum kami ketahui. Ini dapat menjadi alternatif pilihan bagi anak didik yang ingin sekolah vokasi,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Istiana, guru SMA N 2 Blitar yang menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan. “Bahwa ternyata ada Perguruan Tinggi Negeri bidang kenukliran yang bisa menjadi pilihan anak didik melanjutkan jenjang pendidikan. Informasi ini tentunya akan segera kami sampaikan ke anak didik,” jelasnya. (Tek/Ed:Mn)