(Yogyakarta, 21/11/22). Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN berhasil meraih prestasi pada Lomba Gagasan dan Rancangan Kreatif (LOGRAK) Nasional tahun 2022 di Politeknik Negeri Malang Jurusan Teknik Elektro pada Kamis (3/11) lalu.
Alda Dwiyanti, Bayu Aji Putra Wibowo, dan Rahmat Farhan Habibi bergabung dalam tim Triga dan Nuctron mewakili Poltek Nuklir. Pada perlombaan tersebut tim Triga berhasil meraih juara dua pada kategori Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan. Karya yang dikompetisikan adalah Avseed Battery: Inovasi Baterai Ramah Lingkungan Melalui Formulasi Biji Alpukat sebagai Elektrolit Pada Baterai Kering.
Rahmat, salah satu anggota tim Triga menjelaskan hal yang melatarbelakangi penelitiannya. “Kandungan logam berat seperti merkuri, timbal, cadmium dan nikel pada baterai menjadikan penggunaan baterai dapat mencemari lingkungan, serta berbahaya bagi kesehatan tubuh,” ujarnya. Sementara itu menurutnya, biji alpukat merupakan limbah organik yang belum banyak dimanfaatkan masyarakat, padahal biji alpukat memiliki potensi sebagai elektrolit pada baterai kering.
Ia menambahkan, selama ini biji alpukat sebagai bioenergi belum optimal dimanfaatkan. Pemanfaatannya justru lebih banyak digunakan sebagai pewarna makanan, antidiabetes, insektisida, dan antimikroba. “Oleh karenanya, kami mencoba memanfaatkan biji alpukat sebagai bioenergi dalam kompetisi Lograk,” ungkapnya.
Dengan sifat yang dimiliki bahan tersebut, penelitiannya bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari kandungan logam berat seperti merkuri, timbal, kadmium, dan nikel pada pembuatan baterai dengan memanfaatkan biji dan kulit alpukat. “Dengan Avseed Battery, permasalahan tersebut dapat teratasi, karena pembuatan Avseed Battery ini murni hanya berasal dari buah alpukat yang dikeringkan, sehingga dapat menjadi energi ramah lingkungan,” ungkap Bayu, anggota lain dari Tim Triga.
Sementara itu, Alda menyampaikan bahwa penelitian dilakukan dengan melaksanakan kaji literatur terkait kandungan biji alpukat yang dapat digunakan sebagai bio-baterai. “Kajian literatur didapatkan dengan mengakses jurnal-jurnal ilmiah yang didapatkan dari buku maupun e-book. Setelah mendapatkan data-data terkait kandungan biji alpukat yang dapat dijadikan sebagai bio-baterai, maka dilakukan uji praktik dengan mencari langsung barang dan alat yang dibutuhkan dalam penelitian,” jelasnya. Setelah bio-baterai selesai, maka dilakukan uji efektivitas sehingga baterai biji alpukat tersebut dapat dijadikan sebagai bio baterai yang dapat dipergunakan masyarakat.
Djiwo Harsono, pembimbing tim tersebut menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih Mahasiswa Poltek Nuklir. “Cukup senang bahwasanya Mahasiswa Poltek Nuklir berhasil menunjukkan kemampuannya, keberhasilan ini tentu tidak lepas karena dukungan dari kampus mulai dari persiapan hingga pelaksanaan lomba,” ungkapnya. Djiwo juga menyampaikan harapannya agar kelak penelitian ini tidak hanya sebatas gagasan saja, tetapi bisa diwujudkan, direalisasikan hingga ke bentuk purwarupa.
Dalam kesempatan yang sama, Poltek Nuklir juga mengirimkan karya pada Kategori Implementasi IoT (Internet of Things) Menuju Smart Living Tim Nuctron. Karyanya berupa Inovasi Alat Pengukur Kualitas Udara untuk Langkah Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas Berbasis IoT Sebagai Upaya Pendukung Smart City di Era Industri 4.0. Karya ini bertujuan sebagai upaya pendukung Smart City di Era Industri 4.0 demi mewujudkan cleaner production yang merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Caranya adalah melalui pencegahan dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan di seluruh tahapan produksi, tepatnya di lalu lintas. (Tek, Rfh/Ed:Mn)