16 Oct 2022

BRIN Dukung Poltek Nuklir sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Nuklir Berdaya Saing Global

Prosesi Wisuda Mahasiswa Poltek Nuklir oleh Direktur Poltek Nuklir, Zainal Arief

(Yogyakarta, 16/10/22). Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyampaikan dukungan perkembangan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir). Hal tersebut disampaikan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Terapan Teknik Poltek Nuklir, Sabtu (15/10). “Poltek Nuklir dapat memanfaatkan dan berkolaborasi dengan SDM BRIN untuk menjadi lecturer/pengajar dan fasilitas BRIN dapat diakses untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi dukungan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.

BRIN juga mendukung visi Poltek Nuklir menjadi perguruan tinggi vokasi nuklir yang berdaya saing global. Kesempatan untuk mengembangkan jejaring sangat terbuka, sebagaimana yang telah berjalan dengan lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri, industri dan juga lembaga lain yang sesuai dengan tugas dan fungsi Poltek Nuklir. “BRIN sangat mengapresiasi ide menjadikan Poltek Nuklir sebagai pusat pelatihan dan penyelenggara pelatihan IAEA regional Asia Tenggara sebagaimana telah dibicarakan pada saat General Conference IAEA pada bulan September yang lalu,” jelasnya.

Selain itu, pengembangan akademik sebagai suatu perbaikan berkelanjutan yang dilakukan oleh Poltek Nuklir sebagai sebuah perguruan tinggi akan terus dan harus dilakukan. Penyesuaian kurikulum dengan masukan dari pengguna dan lembaga yang kompeten sangat bermanfaat untuk perbaikan kualitas lulusan. “Poltek Nuklir juga harus memperkenalkan diri kepada masyarakat sebagai bagian dari solusi permasalahan yang ada dengan cara pelibatan mahasiswa melalui project-based learning yang akan memberi pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan,” ungkap Handoko.

Sementara itu, Plt. Deputi bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDM Iptek), Edy Giri Rachman Putra mengungkapkan bahwa sebagai salah satu unit organisasi di bawah BRIN, Poltek Nuklir yang merupakan institusi pendidikan tinggi yang mendukung kegiatan riset dan inovasi nasional dengan menyediakan sumber daya manusia berkualitas. “BRIN, memiliki tanggung jawab untuk mengelola Manajemen Talenta Nasional (MTN) bidang riset dan inovasi dalam menghasilkan SDM Iptek yang unggul dan berdaya saing global, dengan beberapa program penguatan kapasitas sumber daya manusia (capacity building) dan mobilitas periset (researcher/academic mobility),” ungkap Edy.

Menurutnya, program-program MTN BRIN seperti Research Assistant, Academic Mobility, dan Degree by Research harus menjadi bagian dari Poltek Nuklir bekerjasama dengan dengan Rosatom Technology Academy dan Tomsk Polytechnic University dalam menghasilkan dan mengakselerasi SDM Iptek yang unggul dan berdaya saing global di bidang teknologi nuklir. “Kerja sama dengan Rosatom Technology Academy dan Tomsk Polytechnic University dari Rusia harus dapat dimanfaatkan sebaiknya-baiknya untuk mendukung pelaksanaan tridharma Poltek Nuklir, termasuk peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan, serta kualitas tenaga pendidik dan kependidikan,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Poltek Nuklir, Zainal Arief menjelaskan bahwa Poltek Nuklir sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi di bidang Teknologi Nuklir terus berupaya untuk meningkatkan kapasitasnya dalam hal tata kelola, kualitas SDM juga dalam prestasi kemahasiswaan. Menurutnya dalam hal peningkatan kualitas mahasiswa, untuk menambah angka kelahiran produk inovasi, maka hasil penelitian, proyek akhir dan Program Kreatifitas Mahasiswa diarahkan untuk dapat memenuhi Tingkat Kesiapan Teknologi atau Technology Readiness Level yang lebih tinggi. Hal tersebut berpotensi untuk menjadi produk inovatif yang memenuhi kelayakan komersial, dapat diproduksi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat. “Kita juga terus berpartisipasi diajang kreatifitas mahasiswa dan kompetisi lainnya untuk memberi semangat kepada para mahasiswa untuk terus berkreasi dan berinovasi, yang tentunya berdampak juga dalam peningkatan prestasi kemahasiswaan,” ujar Zainal.

Ia menambahkan, Poltek Nuklir harus bersiap dengan tantangan terkait cepatnya perkembangan teknologi yang harus dihadapi dan dijawab oleh para wisudawan. “Kompetensi lulusan yang bermutu sangatlah dibutuhkan, yaitu memiliki pemahaman terhadap ilmu pengetahuan, penguasaan keterampilan dan kemampuan berinteraksi (Kowledge, Skill, Attitude) yang mengedepankan etika dan prinsip profesionalisme,” ungkapnya.

Pada tahun 2022 Poltek Nuklir mewisuda sebanyak 98 wisudawan, yang terdiri dari 29 Mahasiswa Program Studi Teknokimia Nuklir (TKN), 28 Mahasiswa Program Studi Elektronika Instrumentasi (Elins) dan 41 Mahasiswa Program Studi Elektromekanika (Elmek). Jumlah lulusan predikat dengan pujian (cumlaude) sebanyak 45 orang, yang terdiri dari 15 orang TKN, 10 orang Elins dan 20 orang dari Elmek.

Wisudawan kali ini terdiri dari dua jalur yaitu Reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). IPK tertinggi dengan predikat pujian dari jalur regular diperoleh Muhammad Irvan Haryanto (TKN) dan Haidaravi Ardi (Elins) dengan nilai 3,86. Sedangkan IPK tertinggi dari jalur RPL dengan predikat sangat memuaskan diperoleh Suhartono dengan nilai 3,97.

Sebagai perguruan tinggi diploma bidang vokasi, salah satu daya saing sekaligus keunggulan mahasiswa Poltek Nuklir adalah dibekalinya mahasiswa dengan sertifikasi Surat Izin Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi (SIB PPR) Industri Tk 1. SIB PPR. Ini merupakan lisensi wajib bagi pengguna zat radioaktif baik industri maupun lembaga yang memanfaatkan zat radioaktif. Selain itu, Poltek Nuklir juga menyediakan tambahan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswanya berupa SIB PPR Medik Tk 1, UT (Ultrasonic Test) level 2, lisensi Radiografer Tingkat 1 (OR) dan juga Pengelolaan Limbah B3. (Tek/Ed:Mn)

Leave a Reply