(Yogyakarta, 5/9/22). Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN terus berupaya untuk membekali mahasiswa agar mendapatkan sertifikat kompetensi. Salah satu sertifikat kompetensinya adalah SIB PPR (Surat Ijin Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi). Hari ini, Senin, 5 September 2022 telah dilaksanakan Pembukaan Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Industri Tk 1 & Medik Tk 1 bagi mahasiswa Poltek Nuklir.
Fatmuanis Basuki, Direktur Pengembangan Kompetensi BRIN dalam sambutannya menyampaikan bahwa SIB PPR adalah langkah awal bagi lulusan Poltek Nuklir untuk menyiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja. “Di Indonesia terdapat sekitar 15.000 pemegang ijin dan setiap tahun terdapat sekitar penambahan PPR 500 hingga 600 orang. Peserta pada pelatihan ini termasuk di dalam hitungan tersebut, namun kesemuanya diharapkan lulus,” jelasnya. Fatmuanis juga menambahkan bahwa peserta dinyatakan lulus apabila memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar yang berlaku sehingga nantinya dapat diberikan tanggungjawab di bidang keselamatan nuklir. “Tidak ada kompromi dalam keselamatan nuklir, sehingga diharapkan kepada seluruh peserta agar bersunggung-sungguh,” tegasnya lagi.
Adi Abimanyu selaku Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Poltek Nuklir menyampaikan bahwa sertifikat kompetensi diberikan kepada masing masing Prodi sesuai dengan bidang ilmunya. Pada Prodi Elektro Mekanika diberikan sertifikasi Operator Radiografi, Ultrasonic Test dan PPR Industri. Untuk Prodi Teknokimia Nuklir diberikan sertifikasi Analisis Limbah B3 dan PPR Industri dan bagi mahasiswa Prodi Elektronika Instrumentasi diberikan sertifikasi PPR Medik dan PPR Industri. “Target Poltek Nuklir adalah lulusan 95% tersertifikasi iptek nuklir,” jelasnya. Menurutnya, hal tersebut akan mendukung pada pencapaian akreditasi unggul jika alumni cepat terserap di dunia kerja. Abimanyu juga menambahkan bahwa harapannya semua peserta pelatihan lulus semua dan 50% dari peserta dapat terserap dalam 3 bulan masa tunggu.
Sementara itu, Hapsara Hadi Carita Jati selaku Ketua Pelaksana dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta pelatihan berjumlah 85 orang, yang terdiri dari 27 mahasiswa berasal dari Prodi Elektronika Instrumentasi, 25 mahasiswa berasal dari Prodi Teknokimia Nuklir dan 33 mahasiswa berasal dari Prodi Elektro Mekanika. “Pelatihan akan berlangsung dari tanggal 5-27 September 2022 di Gedung 16 Poltek Nuklir, dan pembelajaran dimulai pukul 07.45 – 16.00 WIB setiap harinya,” ungkapnya. (rtm)