(Yogyakarta, 27/6/22). Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka program alih jalur tahun ajaran 2022/2023. Program yang diperuntukkan bagi pegawai BRIN dengan latar belakang pendidikan Diploma III bidang Sains dan atau teknik tersebut terbagi dalam tiga program studi, yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi dan Elektro Mekanika. Hal tersebut disampaikan Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief dalam acara Sosialisasi Program Alih Jalur T.A 2022/2023 Poltek Nuklir pada Jum’at, (24/06).
Ia menyampaikan tujuan dibukanya program alih jalur adalah untuk pengembangan kompetensi civitas di BRIN dengan menambahkan perkuliahan dan juga kegiatan untuk proses pendidikan yang bukan hanya sekedar belajar di kelas tapi juga praktikum, sehingga skill bisa lebih dikuatkan. “Praktisi di BRIN secara keterampilan sudah tidak ada masalah lagi, hanya perlu pendidikan formal dari D3 lanjut kualifikasi ke Sarjana Terapan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sudi Ariyanto yang mewakili Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN memaparkan bahwa program vokasi memiliki peran penting bagi semua. “Di negara maju, program vokasi memiliki jalur dan menjadi tumpuan pengembangan majunya industri, banyak mahasiswa yang memilih tersebut karena bisa mendukung ekonomi melalui pendidikan vokasinya dan mendukug perkembangan industri,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur I bidang Akademik Poltek Nuklir Muhtadan menyatakan bahwa program alih jalur mengadopsi mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yaitu pembelajaran dan/atau pengalaman masa lampau yang diakui pada RPL tipe A yang dapat berasal dari pendidikan formal lain yang diperoleh dari sebuah perguruan tinggi sebelumnya, dan/atau berasal dari pendidikan non-formal, in-formal dan/atau dari pengalaman kerja.
Menurutnya terdapat dua tahap mekanisme penyelenggaraan. Pertama, proses alih kredit (credit transfer) berupa pengakuan atas jumlah kredit/sks yang telah diperoleh dari pendidikan sebelumnya. “Pada tahap ini dilakukan melalui evaluasi transkrip nilai serta silabus,” terang Muhtadan. Sedangkan skema kedua yaitu asesmen dan rekognisi portofolio yang berisi tentang hasil belajar yang diperoleh calon peserta/mahasiswa dari pendidikan nonformal, informal dan/atau dari pengalaman kerja untuk memperoleh pembebasan sebagian satuan kredit semester/sks.
Lebih lanjut ia menjelaskan, output assessment adalah calon mahasiswa akan mendapatkan semacam pengakuan nilai yang sudah ditempuh dari kurikulum program studi yang sudah dipilih. “Jumlah SKS yang dibebaskan, setara dengan capaian pembelajaran yang sudah ditempuh,” pungkasnya. Adapun rencana kuota penerimaan program alih jalur adalah 15 orang yang akan terbagi dalam tiga program studi dengan waktu pendaftaran mulai 27 Juni – 17 Juli 2022. (Tek/Ed:Mn)