08 Aug 2019

Dosen STTN Mengikuti Summer School Teknologi Reaktor Riset dan Aplikasinya di Jepang

(Yogyakarta, 5/8/19). Dr. Sutanto, dosen muda Jurusan Teknofisika Nuklir, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) mengikuti Research Reactor School on Reactor Physics Applications and Reactor Operations pada musim panas ini di Jepang. Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 22 Juli – 2 Agustus 2019. Summer school tersebut diselenggarakan atas kerja sama antara IAEA, The Wakasa Wan Energy Research Center, Kindai University dan Kyoto University, Jepang.

Kegiatan tersebut terbatas diikuti oleh 10 peserta dari institusi-institusi nuklir di 7 negara, yaitu Indonesia, Australia, Rusia, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan dan Zambia. Materi terdiri dari teori fisika reaktor, konsep reaktor riset dan perbandinganya dengan reaktor daya, dan kegiatan eksperimen seperti teknik pengukuran fluks neutron, pengukuran excess reactivity, kalibrasi batang kendali, dan aplikasi neutron untuk radiografi. Pada kegiatan eksperimen, peserta mendapatkan kesempatan untuk mengenal secara detail termasuk mengoperasikan sendiri dua reaktor, yaitu Kindai University Reactor (UTR-KINKI) dan Kyoto University Critical Assembly (KUCA).

Kedua reaktor termasuk jenis zero power reactor yang penggunaan bahan bakar (burn up) selama operasi sangat kecil, bahkan bisa diabaikan, sehingga reaktor-reaktor tersebut dapat dioperasikan pada jangka waktu yang sangat lama, dan hampir tanpa memerlukan refuelling dengan paparan radiasi yang kecil. Daya operasi reaktor hanya 1 W, namun data eksperimen dapat dipakai untuk memahami dinamika dan aplikasi reaktor secara umum. Peserta mendapatkan kesempatan mengoperasikan reaktor dengan menaikkan dan menurunkan posisi batang kendali dan melihat pengaruhnya terhadap daya reaktor. Sistem instrumentasi reaktor menyediakan mode operasi manual dan otomatis. Pada KUCA reactor, kecelakaan reaktor Fukushima Daiichi dapat disimulasikan dengan mengurangi level pendingin reaktor.

Fitur operasi reaktor UTR-KINKI dan KUCA menjadi benchmark untuk pengembangan reaktor Kartini yang sama-sama digunakan untuk tujuan riset dan pendidikan.  Pertama terkait pengembangan mode otomatis operasi reaktor dan kemungkinan penggunaan reaktor Kartini untuk mendukung desain reaktor daya eksperimental yang sedang dikembangkan BATAN, maupun desain PLTN pertama di Indonesia. Kedua terkait dengan penyiapan keberlanjutan SDM pengajar yang kompeten dalam bidang neutronik dan termal-hidrolik reaktor nuklir. Profesor Sano dari Kindai University mengatakan bahwa reaktor riset merupakan pintu gerbang pertama bagi pengembangan SDM untuk pemanfaatan PLTN di dunia.

Disamping itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan mengunjungi beberapa PLTN di Jepang, yaitu Fast Breeder Reactor MONJU di Tsuruga, Prefektur Fukui dan Ohi PWR reactors di prefektur yang sama. PLTN Ohi memiliki 4 units yang dioperasikan oleh Kansai Electric  Power Company, namun sejak bencana Fukushima, hanya 2 unit yang diijinkan beroperasi. Saat ini, Jepang terus mengembangkan teknologi reaktor nuklir yang lebih andal terhadap potensi-potensi bencana alam termasuk serangan teroris. Kedepan, PLTN tetap dipandang sebagai sumber energi yang ramah lingkungan untuk mengatasi keterbatasan sumber energi fosil yang saat ini masuk dominan sebagai sumber energi di dunia. Indonesia salah satunya melalui Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, akan selalu aktif dalam forum-forum internasional dalam pengembangan SDM dan teknologi reaktor nuklir. (tanto)

Leave a Reply