(Yogyakarta, 23/7/18). Sekitar 60 mahasiswa yang bergabung dalam himpunan mahasiswa Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga melaksanakan kunjungan ke Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) pada hari Senin, 23 Juli 2018. Kunjungan dilaksanakan dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan terkait iptek nuklir, khususnya bidang Teknokimia Nuklir yang ada di STTN.
Suprapto, ST selaku Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) STTN dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga ke STTN kali ini. “Semoga pertemuan ini akan membawa manfaat bagi kita semua. Saling melengkapi, berbagi ilmu dan informasi serta belajar bersama untuk menghadapi tantangan era industri 4.0,” jelasnya. Lebih lanjut, Suprapto menjelaskan bahwa di STTN khususnya program studi Teknokimia Nuklir, tidak hanya belajar tentang nuklir, namun ilmu kimia dan keteknikan kimia, diramu menjadi satu dalam pembelajaran. Oleh karenanya, besar kemungkinan banyak hal yang dapat dikembangkan antara STTN dengan Departemen Kimia dan ditindak lanjuti dengan kerja sama.
Selain mendapatkan penjelasan singkat terkait dengan program Teknokimia Nuklir oleh Kartini Megasari, M. Eng (Ketua Jurusan Teknokimia Nuklir), peserta kunjungan juga mendapatkan materi terkait aplikasi iptek nuklir bidang non energi oleh Yuni Nurfiana, M. Si, selaku dosen program studi Teknokimia Nuklir. Banyak manfaat dari hasil aplikasi iptek nuklir bidang non energi, misalnya dalam bidang pertanian, peternakan, industri, dan juga kesehatan. Pemaparan materi yang disertai dengan contoh hasil nyata, menjadikan diskusi berjalan dengan aktif.
“Guna mendapatkan bibit unggul, dalam aplikasi teknologi nuklir bidang pertanian, terdapat kaitan yang erat antara iradiasi dengan mutasi gen. Bagaimana efek jangka panjangnya bagi manusia?” tanya Ahmad Asrorifa’. Sukron, mahasiswa STTN yang turut membantu dalam kunjungan kali ini menjelaskan bahwa radiasi yang mengenai suatu materi, tidak akan tersimpan dalam materi tersebut. Radiasi hanya akan merubah DNA, gen sehingga merubah sifat materi. Perubahan sifat pada materi tersebut, dipastikan aman terlebih dahulu sebelum disebarkan ke masyarakat. “Jadi, tidak ada efek jangka panjang dari radiasi bagi tubuh manusia,” jelasnya. Selain penjelasan singkat tentang program studi Teknokimia Nuklir serta aplikasi iptek nuklir bidang non energi, peserta juga di ajak mengunjungi fasilitas Iradiator dan laboratorium Instrumentasi Nuklir.
Satya Candra Wibawa Sakti, Ph. D selaku dosen pembimbing menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan STTN kepada Departemen Kimia, Universitas Airlangga. “Saya sangat senang dengan kunjungan ini. Banyak informasi dan pengetahuan baru terutama penggunaan nuklir beserta aplikasinya untuk kemaslahatan umat,” ungkapnya. Satya juga berharap untuk kedepannya dapat dilaksanakan kerja sama antara departemen kimia Universitas Airlangga dengan STTN khususnya dalam hal riset, sehingga dihasilkan produk riset lebih baik yang dapat dimanfaatkan demi kemajuan bangsa. (tek)