16 Apr 2019

LAPAN & STTN Bahas Kerjasama terkait dengan Pemanfaatan NDT

(Yogyakarta, 12/4/19). Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) bersama dengan Tim Non Destructive Testing (NDT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada hari Rabu – Kamis, tanggal 10 – 11 April 2019, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Standar Militer 453C.  Bertempat di salah satu ruang pertemuan STTN, acara tersebut diikuti sekitar 16 orang yang terdiri dari Pembantu Ketua I selaku plh. Ketua STTN, Pengurus Jurusan Teknofisika Nuklir, Ketua Prodi Elektro Mekanika, Ketua Prodi Elektronika Instrumentasi, Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Perwakilan dari Tim Jaminan Mutu STTN, Tim NDT STTN, serta 3 orang perwakilan tim NDT LAPAN (Drs. Rika Suwana Budi, M.Sc, Dwi Setyaningsih, ST, dan Mohamad Baiquni, ST).

FGD dibuka oleh Dr. Muhtadan, M. Eng selaku Ketua Jurusan Teknofisika Nuklir, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ir. Noor Anis Kundari, MT selaku plh. Ketua STTN Dalam sambutannya beliau berharap agar tercipta kerjasama yang baik antara STTN dan LAPAN khususnya dalam bidang NDT. FGD dimulai dengan pemaparan singkat dari pihak LAPAN terkait kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kerjasama, kendala yang dialami LAPAN dalam hal pengujian spesimen produk-produk LAPAN serta melaksanakan diskusi bagaimana solusi yang harus diambil dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. Acara dilanjutkan dengan melaksanakan kunjungan ke laboratorium NDT untuk melihat berbagai macam peralatan NDT yang selama ini digunakan oleh STTN serta memastikan metode apa yang cocok untuk pengujian specimen dari LAPAN beserta personil yang akan bertanggung jawab dalam pengujian specimen LAPAN tersebut.

Pertemuan pada hari kedua, yaitu penyampaian kesimpulan terkait kendala-kendala serta solusi yang dapat diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut. Kendala yang dialami LAPAN diantaranya antara lain adalah belum adanya standar keberterimaan yang baku dalam pengujian produk-produk LAPAN khususnya untuk produk propelan, rocket, motor rocket, dan vellot. LAPAN berharap dengan adanya FGD ini dapat mengetahui standar keberterimaan yang cocok untuk diterapkan dalam pengujian produk LAPAN, karena selama ini standar keberterimaan yang diterapkan LAPAN hanya berdasarkan pengalaman empiris yang belum memiliki ketentuan yang baku.

Selain itu, LAPAN juga berharap pihak STTN dapat membantu pada proses pengujian specimen dengan posisi 3600 karena selama ini LAPAN masih menguji specimen untuk posisi 00 dan 900. STTN mengusulkan untuk menggunakan metode tomografi dan akan membantu dalam membuat program tomografi tersebut. Belum adanya material cacat standar yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan standar keberterimaan khususnya untuk propelan dan rocket, hal ini masih perlu dilakukan pembahasan terkait standar apa yang semestinya digunakan dalam pengujian propelan dan rocket.

Dalam menentukan standar acuan tersebut dilakukan konfigurasi yang tepat antara standar Internasional yang sudah ada diadopsi dan diselaraskan dengan standar yang digunakan berdasarkan pengalaman empiris LAPAN. Selain itu, dalam pembuatan material cacat standar harus perlu pengetahuan terkait metode apa saja yang dilakukan dalam proses pembuatan material dan hal apa saja yang mempengaruhi terjadi cacat-cacat pada material, oleh karena itu STTN dan LAPAN akan bekerjasama dalam pembuatan material cacat standar yang dituangkan dalam bentuk penelitian bersama dan dapat dipublikasikan.

Selain hal tersebut, dalam FGD juga disampaikan pembahasan terkait dengan kurikulum NDT khususnya dalam Pengujian Radiografi pada rocket dan propelan untuk menunjang peningkatan mutu pembelajaran yang diterapkan di STTN serta kesepakatan saling bertukar narasumber dalam kegiatan seminar yang akan dilaksanakan oleh STTN maupun LAPAN untuk beberapa waktu yang akan datang.

Harapan ke depan adalah standar yang digunakan dalam pengujian rocket dan propelan akan dijadikan sebagai Standar Nasional (COMTEC) yang diawali dengan pembuatan draft standar serta melibatkan pihak ketiga untuk turut serta dalam mereview standar yang sudah dibuat tersebut. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama di halaman depan STTN-BATAN. (dns) 

Leave a Reply