(Yogyakarta, 19/2/19). Kemajuan teknologi yang begitu pesat sangat dirasa dampaknya bagi lulusan dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Kemampuan serta kompetensi yang dimiliki setiap lulusan, menjadi salah satu tolok ukur bagi lulusan untuk terserap dalam dunia kerja. Menjawab tantangan tersebut, Program Studi Elektro Mekanika, Jurusan Teknofisika Nuklir, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) selain membekali lulusan dengan sertifikasi Surat Izin Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi (PPR), juga menambahkan lisensi sertifikasi radiografi industri level 1 (OR) serta lisensi Ultrasonic Testing (UT) bagi lulusannya sebagai upaya persiapan untuk menghadapi tantangan kedepan. Penambahan sertifikasi UT selain sertifikasi PPR dilaksanakan sejak tahun 2018, dan pelatihan serta sertifikasi radiografi level 1 baru ditambahkan mulai tahun 2019 ini.
Ir. Dwi Priyantoro, M. Si selaku pembantu ketua III bidang kemahasiswaan pada pembukaan pelatihan dan sertifikasi radiografi industri level 1 (OR) menyampaikan bahwa STTN sebagai perguruan tinggi vokasi bidang iptek nuklir berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu daya saing lulusan melalui pemberian kesempatan kepada mahasiswanya dalam mendapatkan lisensi keahlian. “Ini adalah pertama kalinya STTN melaksanakan pelatihan radiografi industri level 1 bagi mahasiswa STTN,” jelasnya. Lebih lanjut Dwi Priyantoro menyampaikan bahwa hasil akhir dari pelatihan ini adalah lisensi radiografi level 1 bagi mahasiswa STTN. “Dengan diperolehnya lisensi keahlian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu daya saing lulusan dalam memasuki dunia kerja,” tutupnya.
Sementara itu, Ir. Zaenal Abidin, M. Kes selaku ketua panitia penyelenggara pelatihan menyampaikan agar mahasiswa bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan karena akan menjadi barometer untuk pelatihan selanjutnya.
Pelatihan dan sertifikasi radiografi industri level 1 kali ini, dilaksanakan mulai tanggal 18 Februari sampai dengan 1 Maret 2019 dan diikuti 32 mahasiswa yang diselenggarakan atas kerjasama antara STTN – Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BATAN serta Pusat Standarisasi dan Mutu Nuklir (PSMN) BATAN. Sebagai rangkaian kegiatan, sebelum dilaksanakan pelatihan, peserta diharuskan mengikuti psikotes yang dilaksanakan oleh perusahaan konsultan yang ditunjuk PSMN BATAN dan diakhiri dengan pelaksanaan ujian untuk mendapatkan sertifikasi oleh PSMN BATAN. (tek)