Yogyakarta – Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN terus berupaya meningkatkan kualitas lulusannya guna mencetak sumber daya manusia berkualitas dan kompeten di bidang teknologi nuklir. Sebagai perguruan tinggi vokasi, saat ini Poltek Nuklir memiliki tiga program studi yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi dan Elektro Mekanika.
“Saat ini, Mahasiswa Poltek Nuklir dibekali kompetensi di berbagai bidang, seperti instrumentasi nuklir, reaktor dan iradiator, serta Non-Destructive Test (NDT). Kami berharap, lulusan Poltek Nuklir mampu berperan aktif dalam pemanfaatan teknologi nuklir secara aman dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Sukarman, Wakil Direktur bidang non akademik Poltek Nuklir saat menerima kunjungan dari siswa kelas X SMA Al Abidin Bilingual Boarding School (ABBS) Surakarta pada Senin (6/10) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, para siswa diperkenalkan sejarah berdirinya Poltek Nuklir. “Institusi mulai beroperasi pada tahun 1985 dengan nama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN). Seiring perkembangannya, pada tahun 2001 lembaga tersebut berubah status menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN), dan sejak Oktober 2021 secara resmi menyandang nama Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir),” jelasnya.
Sukarman berharap, kegiatan edukatif semacam ini dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan minat serta motivasi generasi muda dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia.
“Semoga para siswa dapat memperluas pengetahuan mengenai ilmu dan teknologi nuklir, meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang kehidupan, serta memperkenalkan fasilitas ketenaganukliran yang tersedia di lingkungan kampus Poltek Nuklir Yogyakarta,” ungkapnya.
Peserta berkesempatan melihat berbagai fasilitas laboratorium, antara lain Laboratorium Kimia Radiasi (Iradiator Gama) serta Laboratorium Kendali Akuisisi dan Pengukuran I.
Di Laboratorium Kimia Radiasi (Iradiator Gama), para siswa mendapatkan penjelasan mengenai pengertian radiasi, berbagai jenis radiasi, serta alat ukur radiasi yang digunakan untuk mendeteksi paparan radiasi. Peserta juga diperkenalkan pada prinsip-prinsip dasar pemanfaatan radiasi dalam berbagai bidang.
Sementara itu, di Laboratorium Kendali Akuisisi, peserta mempelajari sistem Distributed Control System (DCS) yang merupakan salah satu komponen utama dalam fasilitas laboratorium tersebut. Sistem ini berfungsi mensimulasikan proses kendali otomatis pada industri berskala besar seperti pembangkit listrik dan pabrik petrokimia.
Di dalam lab DCS terdapat mini plant dari industri yang ada saat ini, meliputi industri perminyakan, kimia, pengolahan pangan, dan pengolahan limbah. “Sistem mini plant dapat memantau mengontrol antara in level, tekanan, aliran, getaran motor dan lab ini juga digunakan oleh mahasiswa tugas akhir, praktikum dan penelitian lainnya. Melalui pengalaman ini, peserta dapat memahami bahwa teknologi nuklir sesuatu yang berbahaya namun dengan teknologi dan inovasi bagaimana nuklir menjadi suatu yang bermanfaat bagi kehidupan serta ilmu pengetahuan dan teknologi,” Jelas Rokhmat Arifianto, pelaksana di Laboratorium Kendali dan Akuisisi.
“Laboratorium ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan tugas akhir, praktikum, serta penelitian mahasiswa,” tambah Slamet, pelaksana di Laboratorium Kendali dan Akuisisi.
Peserta antusias mengenal teknologi nuklir. “Anak-anak mendapat pengalaman baru bahwa nuklir tidak hanya identik dengan bom, tetapi juga memiliki banyak manfaat dalam kehidupan. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai fasilitas laboratorium yang ada di sini,” ungkap Hesti, guru pendamping SMA ABBS Surakarta.
Hal senaga disampaikan salah satu peserta yaitu Alisha Larasati. “Sebelumnya, saya mengenal nuklir sebagai sesuatu yang identik dengan ledakan, tapi setelah dari sini saya jadi tahu kalau nuklir bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Setelah berkunjung ke sini saya jadi lebih tertarik, apalagi ada bidang kimia nuklir karena saya memang suka kimia, jadi rasanya cocok dan ingin memperdalam lagi,” ujarnya. (rnf, as, tek/ed:mn)