Yogyakarta – Humas BRIN. Bangga menjadi lulusan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN TA 2024/2025, Renaldy Bernardo Saragih bersiap mendalami ilmu nuklir di Rusia. Ia berhasil memperoleh beasiswa internasional Education in Russia with Open Doors dari pemerintah Rusia untuk melanjutkan studi magister di Tomsk Polytechnic University (TPU), Rusia, jurusan Nuclear Reactor and Physics. Ia dinyatakan lulus seleksi dan meraih peringkat sembilan dari 800 pendaftar beasiswa tersebut.
“Sangat bersyukur saya berkesempatan melanjutkan studi magister ke Rusia setelah menyelesaikan studi Diploma di Poltek Nuklir BRIN. Ini adalah langkah besar untuk memperdalam pengetahuan, sekaligus berkontribusi pada pengembangan teknologi nuklir yang aman, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya, kepada Humas BRIN, Selasa (23/9).
Kesempatan tersebut ia raih usai mengikuti Sekolah Musim Panas Radiokimia di Moscow State University selama sepuluh hari, yang memperkenalkannya pada program tersebut. Selain itu, menjalani kuliah empat tahun di Poltek Nuklir BRIN banyak memberikan wawasan baru baginya.
“Saya banyak belajar teknologi nuklir selama kuliah di Poltek Nuklir. Tentunya, hal tersebut menjadi landasan saya untuk terus berupaya mengembangkan keilmuan yang saya peroleh,” terangnya.
Selama kuliah di Poltek Nuklir, Renaldy memfokuskan ilmunya pada bidang dekomisioning reaktor, manajemen limbah radioaktif, dan proteksi lingkungan. Menurutnya, isu tersebut sangat penting karena terkait keberlanjutan pemanfaatan energi nuklir yang aman.
Tentu jalan menempuh pendidikan di Poltek Nuklir tidak selalu mudah. Bidang ketenaganukliran menuntut ketelitian dan konsistensi tinggi. Meski begitu, Renaldy merasa beruntung mendapat bimbingan dari para dosen berpengalaman.
“Selama menempuh pendidikan, saya banyak dibimbing dosen yang bukan hanya ahli di bidangnya, tetapi juga inspiratif. Mereka memberikan dorongan agar kami terus berkontribusi bagi masyarakat. Dukungan fasilitas juga sangat menunjang dalam pendidikan kami,” ujarnya.
Ketertarikannya pada dunia nuklir sudah muncul sejak duduk di bangku SMP, ketika ia mulai gemar dengan pelajaran Fisika. Minat itu semakin kuat di SMA setelah gurunya mengenalkan Poltek Nuklir sebagai kampus dengan kurikulum berbasis praktik.
“Saya langsung mencari informasi tentang Poltek Nuklir. Sebagai sekolah vokasi, Poltek Nuklir menjadi top of mind karena praktik sangat mendominasi kurikulum, jadi saya daftar dan diterima,” kenang Renaldy.
Kini, berbekal pengalaman akademik dan pengalaman mengikuti kegiatan internasional, Renaldy semakin mantap menatap masa depan di Rusia. Ia menegaskan rasa bangganya sebagai lulusan Poltek Nuklir BRIN.
“Bagi saya, nuklir itu anugerah luar biasa yang diberikan oleh Tuhan bagi peradaban manusia. Menjadi tugas kita agar nuklir selalu digunakan untuk tujuan damai yang berkeadilan dengan kemanfaatan yang luar biasa bagi masyarakat,” pesannya.
Keberhasilan Renaldy mencerminkan kualitas Poltek Nuklir dalam mencetak lulusan unggul dan berdaya saing global. Ia berharap jejaknya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda nuklir Indonesia untuk terus meneliti, belajar, dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Pengalaman global lainnya yang ia dapatkan selama kuliah di Poltek Nuklir adalah mewakili Indonesia pada Konferensi International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria. Dalam forum tersebut, ia membawakan presentasi berjudul “Decommissioning of Triga Mark II Bandung: Safety and Waste Management”.
“Sebuah kesempatan luar biasa dapat menyampaikan gagasan, membangun relasi dengan berbagai delegasi, dan berbagi pengalaman di Austria,” kenangnya. (tek, rnf/ed: tnt)
Sumber : https://www.brin.go.id/news/124923/bangga-jadi-lulusan-poltek-nuklir-brin-renaldy-raih-beasiswa-ke-rusia