23 Aug 2025

Berkarier di Dunia Nuklir: Dari Kampus ke Riset dan Industri

Yogyakarta – Humas BRIN. Banyak mahasiswa baru datang ke kampus Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN dengan membawa perspektif beragam tentang dunia nuklir. Sayangnya, ada beberapa miskonsepsi yang sering muncul dan menjadikannya ragu untuk melanjutkan kuliah bidang kenukliran.

“Miskonsepsi itu membatasi pandangan kalian. Dunia nuklir itu luas, jalur kariernya beragam, dan faktor keberhasilannya bukanlah sekedar angka,” ungkap Adi Abimanyu, periset BRIN yang juga merupakan alumni mahasiswa Poltek Nuklir pada acara sharing session alumni Pekan Orientasi Mahasiswa Terpadu, pada Kamis (21/8) lalu.

Menurut Abim, riset di bidang nuklir itu bukan hanya sekedar teori di kelas. Selain itu, banyak mahasiswa baru mengira kuliah sekedar masuk kelas, belajar teori, lalu pulang. “Kampus merupakan laboratorium. Kalian jangan ragu untuk mendekat ke dosen dan terlibat di proyek riset kecil. Dari situlah kalian bisa belajar langsung, bahkan punya peluang menulis publikasi atau mendapatkan beasiswa. Saya pribadi, pengalaman riset inilah yang membuka jalan ke training internasional,” jelas Abim.

Beberapa stategi / kemampuan harus dikuasai oleh mahasiswa baru, antara lain skill tambahan, juga pelaksanaan magang bagi mahasiswa penting dilaksanan. “Pilih tempat magang yang relevan dan strategis. Misalnya di fasilitas radiasi, rumah sakit atau lembaga riset. Magang bisa menjadi pintu masuk ke dunia kerja nyata,” ungkapnya.

Selain skill tambahan dan magang, mengikuti organisasi kemahasiswaan juga penting dipertimbangkan, karena mahasiswa baru akan belajar leadership, teamwork, dan komunikasi. “Ketika masuk dunia kerja, soft skills seperti ini lebih berharga dibandingkan kemampuan teknis saja,” terangnya.

Penggabungan riset, magang, skill tambahan dan organisasi akan menghasilkan portofolio personal. “Jadi, jangan hanya kuliah lalu pulang. Jadikan kampus ini sebagai laboratorium hidup untuk menguji diri, membangun jejaring, dan menyiapkan masa depan,” terangnya.

Diakhir materinya, Abim berpesan kepada mahasiswa baru Poltek Nuklir agar membangun karakter dan juga mental resilien. “Gunakan kampus sebagai laboratorium peluang. Siapkan diri untuk kontribusi nasional dan global. Dan perlu diingat, nuklir bukan hanya sekedar reaktor, tetapi solusi untuk bangsa. Apakah kalian siap memposisikan diri untuk menjadi bagian dari masa depan itu,” tutupnya.

Selain sharing session alumni, mahasiswa baru Poltek Nuklir juga mendapatkan beberapa materi yaitu Norma dan Etika oleh Citra Widyastuti dari UIN Sunan Kalijaga; Pengembangan Karakter Mahasiswa sebagai Intelektual, Anti Perundungan, dan Anti Kekerasan Seksual oleh Ainurizan Ridho Rahmatulloh dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta; Penyuluhan Anti Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya oleh Adhika Pertiwi dari BNNP Yogyakarta; dan Pendidikan Khas Kejogjaan oleh Arif Bintoro Johan dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. (tek/ed:mn)