Yogyakarta – Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN menggelar acara Pengenalan Profil dan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2025/2026 untuk siswa SMAN 2 Malang dan SMAN 2 Payakumbuh pada Rabu, (23/4). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan program pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir dan mekanisme seleksi bagi calon mahasiswa baru.
Sukarman, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Poltek Nuklir dalam presentasinya menyampaikan bahwa Poltek Nuklir telah bertransformasi dari Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) pada 1985 hingga menjadi institusi vokasi teknologi nuklir berdaya saing global saat ini.
“Poltek Nuklir menyelenggarakan tiga program vokasi jenjang Sarjana Terapan (D-IV) yang semuanya terakreditasi ‘Baik Sekali’ dari LAM Teknik, yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi, dan Elektro Mekanika,” ujar Sukarman.
PMB Poltek Nuklir TA 2025/2026 akan diselenggarakan melalui dua jalur yaitu Jalur Prestasi dan Jalur Ujian Tulis, masing-masing dalam dua gelombang. Biaya kuliah di Poltek Nuklir sebesar Rp4.200.000 per semester dengan peluang beasiswa Barista bagi mahasiswa dengan IP minimal 3,25.
Kuliah di Poltek Nuklir menawarkan berbagai keunggulan, diantaranya kurikulum berbasis Nuclear Teaching Industry, program sertifikasi kompetensi, kesempatan magang di industri, kerjasama internasional dengan lembaga nuklir global, serta tingkat penyerapan lulusan yang tinggi di industri nasional dan internasional.
Informasi lengkap tentang PMB Poltek Nuklir dapat diakses melalui website resmi https://pmb.polteknuklir.ac.id/ atau http://www.polteknuklir.ac.id/.
Pada sesi tanya jawab, Satrio Pangestu Yanuar dari SMAN 2 Malang bertanya manfaat dan aplikasi bidang kenukliran di bidang pertanian dan peternakan.
Sukarman menjelaskan bahwa teknologi nuklir memiliki manfaat luas di bidang non-energi termasuk pertanian dan peternakan, seperti teknik pengawetan hasil pertanian dan peningkatan kualitas bibit ternak melalui teknologi radiasi.
Pertanyaan lain diajukan oleh siswa SMA N 2 Malang, Amelia Ayu Dwi R terkait prospek kerja lulusan Poltek Nuklir.
“Salah satu profil lulusan kami adalah wirausahawan atau technopreneur yang mengenali peluang usaha terkait bidang teknokimia nuklir, instrumentasi, dan elektro mekanika,” jawab Sukarman. Ia menambahkan bahwa berdasarkan tracer study 2024, tingkat keterlacakan lulusan mencapai 91,67% dengan rata-rata waktu tunggu kerja hanya 1,38 bulan.
Presentasi kedua disampaikan oleh Risky Nurseila Karthika dari Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN yang memperkenalkan fasilitas laboratorium pendidikan dan pengujian Poltek Nuklir.
“Kami memiliki laboratorium modern lengkap dengan peralatan canggih seperti XRD, XRF, Irradiator Gamma, dan berbagai fasilitas praktikum yang mendukung pembelajaran,” papar Risky. (ap, mya).





