24 Jan 2025

Berkualifikasi Global, Mahasiswa Poltek Nuklir Ikuti Asean School Plasma Nuclear Fusion di Thailand

Yogyakarta-Humas BRIN. Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN kembali berkesempatan mengikuti Asean School Plasma Nuclear Fusion (ASPNF). Kegiatan yang diselenggarakan sebagai hasil kolaborasi dari International Atomic Energy Agency (IAEA), Thailand Institute of Nuclear Technology (TINT), dan Electric Generator Authotory of Thailand (EGAT) tersebut, dilaksanakan di Rajangmala University of Technology Suvanabhumi, Hantra, Phra Nakhoon Si Ayuttaya, Thailand pada 12 s.d 17 Januari 2025 lalu.

 

Mereka adalah Sherina Massayu Putri dan Diajeng Susanti Putry, mahasiswa dari program studi Teknokimia Nuklir. Berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, memberi pengalaman berharga bagi Sherina dan Diajeng. “Yang melatarbelakangi saya sangat tertarik untuk mengikuti ASPNF 2025 adalah karena saya memiliki ketertarikan mempelajari lebih lanjut tentang solusi energi dan pemanfaatan energi,” jelas Sherina.

 

Menurutnya, salah satu topik yang menarik dan menantang adalah tentang fusi nuklir. “Selama ini, saya lebih banyak mempelajari mengenai reaksi fisi, dan saya ingin belajar energi fusi langsung dari pakarnya. Inilah kesempatannya,” ungkap Sherina saat ditanya motivasinya mengikuti kegiatan ASPNF 2025 tersebut.

 

Selain itu, bagi Sherina mendapatkan teman dari berbagai negara adalah impiannya dari lama. “Dari perkenalan tersebut, saya jadi dapat belajar berbagai budaya, termasuk kebiasaan belajar mereka, serta metode menemukan riset yang bermanfaat untuk dikembangkan di Indonesia. Selain itu, dengan memiliki teman dari berbagai belahan dunia, relasi yang dicakup pun akan semakin luas

Senada dengan Sherina, Diajeng menyatakan bahwa kegiatan tersebut memberinya banyak pengalaman baru. “Keren dan seru pastinya. Dari kegiatan tersebut saya banyak belajar mengenai plasma yang sebelumnya jarang saya dengar. Saya jadi memiliki pandangan baru mengenai sumber energi bersih,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Diajeng, kegiatan ASPNF menyediakan wadah untuk kerja kelompok, yang menjadikannya bisa bertukar pikiran dan wawasan dari teman beda negara. “Selain mendapatkan banyak ilmu kenukliran yang baru, saya mendapatkan wadah baru untuk bisa berdiskusi dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Asia Tenggara, termasuk kesempatan untuk mengunjungi salah satu wisata bersejarah di negara Thailand, yaitu candi Wat Chaiwatthanaram tentu menjadi pengalaman tidak ternilai,” terangnya.

Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari tersebut diisi oleh berbagai macam materi, kegiatan, dan kesempatan. Materi yang diberikan seputar dasar-dasar plasma, energi fusi, dan plasma diagnostic dari berbagai negara. Selain itu, peserta juga diberikan informasi mengenai sekolah musim panas dan beasiswa yang disediakan.

Selain mengikuti sesi pembelajaran yang diajarkan oleh para profesor dari berbagai negara, peserta juga berkesempatan melakukan eksperimen menggunakan Thailand Tokamak (TT-1), tokamak pertama di Asia Tenggara. Eksperimen ini memberikan gambaran secara langsung mengenai pembentukan plasma yang dihasilkan dari reaksi fusi nuklir.

Kegiatan diikuti peserta dari beberapa negara dari ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Filiphina, China, India, dan juga Thailand sebagai tuan rumah.

Tidak hanya pada tahun ini, pada 2024 lalu mahasiswa Poltek Nuklir Ahmad Fatal Bar, juga turut serta dalam kegiatan ASPNF. Keikutsertaanya pada 9th ASPNF yang dilaksanakan di Electricity Generating Authority of Thailand tersebut membuka gerbang mahasiswa lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan tahunan mengenai plasma ini. (tek, smp/ed:mn)