30 Sep 2024

Teknologi Nuklir sebagai Solusi Limbah Industri Batik Pekalongan

Yogyakarta-Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN berkolaborasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Pekalongan mengenalkan teknologi nuklir sebagai solusi limbah industri Batik/Tekstil di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Kamis (25/9) lalu.

“Tujuannya adalah memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai penggunaan teknologi nuklir dalam pengelolaan limbah industri batik dan tekstil, sehingga diharapkan mampu mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh sektor unggulan tersebut di wilayah Pekalongan,” ungkap Sugili Putra, ketua tim pengabdian masyarakat Poltek Nuklir.

Ia berharap dengan keterlibatan berbagai pihak, mampu menciptakan sinergi yang efektif dalam upaya pengelolaan limbah industri yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dalam paparannya, Sugili menyampaikan gambaran kondisi sungai Sengkarang dari tahun ke tahun. “Pada tahun 2017, kali Sengkarang menjadi wisata sungai terbaik di Pantura Jawa. Namun pada tahun 2021, muncul berita bahwa ribuan ikan di Sungai Sengkarang Pekalongan mendadak pada mati. Ada apa? Usaha apa saja yang sudah dilakukan?,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan aplikasi iptek nuklir. “Treatment limbah tekstil/batik dengan iradiasi gamma ataupun berkas elektron terbukti menghilangkan warna dan memperbaiki parameter limbah sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan hasil riset aplikasi teknologi nuklir dalam pengolahan limbah industri batik dan tekstil, serta peluang penerapannya di Kabupaten Pekalongan.

Sementara itu, Fifi Nurfiana mengenalkan teknologi nuklir dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. “Sumber radiasi nuklir dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber radioaktif dan sumber radiasi yang dibangkitkan seperti x-ray dan berkas elektron,” jelasnya.

Menurutnya, selain sebagai sumber energi listrik melalui PLTN, radiasi nuklir juga dimanfaatkan dalam bidang kesehatan untuk keperluan radioterapi, diagnosis medis, sterilisasi alat medis. “Dalam bidang industri untuk keperluan uji tak rusak kebocoran instalasi pemipaan, dalam bidang pertanian untuk pemuliaan tanaman dan iradiasi pangan untuk memperpanjang umur simpan, dalam bidang arkeologi untuk penentuan usia melalui carbon dating, dan dalam bidang lingkungan untuk pengolahan limbah, termasuk limbah tekstil/batik,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan pemaparan materi oleh Sudarwanto dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan, tentang pengendalian pencemaran air di Kabupaten Pekalongan, yang menekankan urgensi pengelolaan pencemaran air serta langkah-langkah strategis yang telah diambil pemerintah daerah untuk meminimalisasi dampak negatif limbah industri.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Trisno Suharsanto selaku Kepala Bapperida Kabupaten Pekalongan. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah industri guna menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan industri batik serta tekstil sebagai identitas daerah.

Kegiatan dikuti pejabat pemerintah daerah, pelaku usaha industri batik dan tekstil, akademisi dari universitas setempat, serta perwakilan dari sekolah-sekolah menengah atas di Kabupaten Pekalongan. Kegiatan didukung oleh tim pengabdian dari Poltek Nuklir yang terdiri dari Sugili Putra (ketua tim), Fifi Nurfiana, Waringin M. Yusmaman, Joko Prasetyo S, Tita Nurhasanah, dan Wahyu Suponco. (fn, tek/ed:mn)