29 Jul 2024

Dewan Pengarah BRIN Inginkan Perguruan Tinggi Vokasi Nuklir Diperkuat

Yogyakarta-Humas BRIN. Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tri Mumpuni menyatakan perlu adanya penguatan nuansa Perguruan Tinggi di Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN. Hal tersebut disampaikannya saat melaksanakan kunjungan ke Kawasan Sains dan Edukasi (KSE) Ahmad Baiquni Babarsari, Yogyakarta pada Kamis (25/7) lalu.

Edy Giri Rachman Putra selaku Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI) BRIN sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Poltek Nuklir menyampaikan, Poltek Nuklir merupakan Perguruan Tinggi vokasi dalam bidang ketenaganukliran di bawah BRIN. “Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia tentang revitalisasi Politeknik, maka penyelenggaran pendidikan tinggi di Politeknik beroreintasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional, diimbangi dengan pelaksanaan pelatihan dan pemagangan selain pembelajaran di kelas,” terangnya.

Edy Giri selain menyampaikan tentang transformasi Poltek Nuklir, ia juga menjelaskan tentang organisasi BRIN, tugas serta fungsi ketenaganukliran, serta rencana strategis pengembangan Iptek nuklir di Indonesia yang mendukung pengembangan dan penguatan pendidikan tinggi vokasi di Poltek Nuklir. “Salah satu rencana strategis tersebut adalah menjadikan KSE Achmad Baiquni sebagai pusat pendidikan tinggi vokasi ketenaganukliran nasional, yang nantinya akan diusulkan menjadi IAEA Collaborating Center for Nuclear Education, Basic Research, and Training in Asia-Pacific,” ungkapnya.

Pengembangan pendidikan di Poltek Nuklir nantinya juga akan mengusung konsep teaching industry yang akan didukung penuh oleh BRIN, baik dari segi fasilitas maupun tenaga ahli untuk membantu mengajar dan melakukan riset inovasi di Poltek Nuklir. “Dengan demikian, lulusan Poltek Nuklir diharapkan memiliki daya saing global dan bisa menjadi pekerja profesional di luar negeri. Artinya, lulusan Poltek Nuklir nantinya tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan industri nuklir dalam negeri tetapi juga luar negeri,” terangnya lebih lanjut.

Dalam pengembangan pendidikan tinggi vokasi nuklir di Poltek Nuklir, Edy Giri juga menjelaskan tentang diperlukannya kerja sama tidak hanya dalam negeri tetapi juga dengan mitra luar negeri. Dengan dukungan mitra luar negeri seperti dari Rusia, antara lain Rosatom Technical Academy dan Tomsk Polytechnic University (TPU), sejak tahun 2020 Poltek Nuklir telah mengirimkan mahasiswa dan dosennya untuk mengikuti winter dan summer camp terkait radiochemistry, nuclear security, serta menerima dukungan tenaga ahli untuk mengajar dan mengembangkan kurikulum. “Poltek Nuklir telah memperkuat body of knowledge di bidang kenukliran dan mengembangkan industri pengajaran nuklir melalui berbagai kerja sama internasional tersebut,” tutupnya.

Sementara itu, Zainal Arief selaku Direktur Poltek Nuklir menjelaskan terkait dengan roadmap Poltek Nuklir kedepan dengan dukungan BRIN, seiring rencana menjadikan Babarsari sebagai Kawasan Sains Edukasi sebagai homebase Poltek Nuklir. “Ada beberapa penyesuaian dari sisi pengelolaan fasilitas dan juga Sumber Daya Manusia (SDM) terkait dengan roadmap dan perkembangan kebijakan,” ungkapnya.

Menurutnya, penyesuaian pengelolaan laboratorium dilaksanakan karena adanya kebutuhan kurikulum baru dengan sistem pembelajaran berbasis laboratorium, dimana ke depan direncanakan Poltek Nuklir sebagai pendidikan vokasi akan ada program Magister Terapan. “Pengelolaan laboratorium pendidikan hendaknya bisa dikelola kembali untuk penerapan pola Lab Based Education. Terkait dengan pembukaan program magister terapan, harus ada dukungan laboratorium sebagai pusat pembelajaran,” jelasnya.

Zainal menambahkan bahwa untuk mendukung Lab Based Education, pemanfaatan laboratorium tidak hanya untuk praktikum saja, tetapi digunakan juga untuk penelitian dosen dan pelaksanaan Tugas Akhir bagi Mahasiswa. “Pemanfaatan laboratorium harus dimaksimalkan. Tentunya hal tersebut membutuhkan akses,” ungkapnya.

Diakhir kegiatan, Mumpuni mengunjungi beberapa laboratorium yang ada di KSE, yaitu Reaktor Kartini, fasilitas Siklotron, Betatron dan juga Iradiator Gamma. (abm/tek)