Yogyakarta-Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) merupakan Perguruan Tinggi di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir. Guna menyiapkan lulusan yang kompeten di bidang kenukliran, Poltek Nuklir membekali lulusannya dengan beragam sertifikasi kompetensi. Salah satunya adalah sertifikasi kompetensi sebagai Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Industri tingkat 1.
“PPR Industri tingkat 1 merupakan sertifikasi wajib bagi lulusan Poltek Nuklir. Lulusan Poltek Nuklir harus unggul dalam bidang nuklir. Salah satu petugas pengawas dalam bidang kenukliran adalah menjadi petugas proteksi radiasi,” ungkap Slamet Wiyuniati, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karakter dan Karier (UPT PKK) Poltek Nuklir dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan PPR Industri tingkat 1, Senin (29/7) lalu.
Yuni menyampaikan dukungan Poltek Nuklir dalam memperluas dunia kerja lulusan. “Poltek Nuklir akan menyelenggarakan pameran Gamma. Dalam kegiatan tersebut akan ada beberapa industri yang melaksanakan perekrutan bagi Mahasiswa Poltek Nuklir. Manfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya. Diharapkan melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi kalian dalam bidang kenukliran,” jelasnya.
Sementara itu Tasih Mulyono selaku ketua penyelenggara pelatihan menyampaikan tujuan kegiatan tersebut untuk menghasilkan personil yang memiliki kompetensi sebagai petugas proteksi radiasi pada pemanfaatan sumber radiasi di bidang industri sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli – 9 Agustus 2024, dan ujian lisensi oleh BAPETEN dilaksanakan pada tanggal 13-15 Agustus 2024,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk mencapai tujuan pelatihan tersebut, maka telah disusun kurikulum yang terdiri dari materi dasar, utama, praktikum, dan materi penunjang dengan jumlah total 97 jam pelajaran. “Materi akan disampaikan oleh pengajar yang kompeten di bidangnya, baik dari Poltek Nuklir maupun dari BAPETEN dengan metode penyampaian melalui ceramah (kelas), praktikum, diskusi, serta ujian pelatihan, dan diakhiri dengan evaluasi,” terangnya.
Tasih berharap peserta pelatihan dapat mengikuti dengan serius, sebab nilai minimal kelulusan untuk ujian tertulis dan lisan adalah 60 poin. “Pelatihan akan sukses dengan adanya keseriusan, semangat, dan kerjasama kita semua,” tutupnya.
Menurutnya Poltek Nuklir menyediakan pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, serta perkembangan profesionalisme di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir. Guna mencapai tujuan tersebut, Poltek Nuklir berupaya menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, baik secara internal maupun eksternal, terutama dalam hal kualitas produk perguruan tinggi. “UPT PKK Poltek Nuklir menyelenggarakan pelatihan, tempat uji kompetensi, dan sertifikasi kompetensi. Hal tersebut sesuai dengan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Poltek Nuklir Pasal 3 dan 37,” tegas Tasih.
Pelatihan PPR Industri tingkat 1 tahun 2024 kali ini diikuti 79 peserta, terdiri dari Mahasiswa dan tiga pegawai dari Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains dan Teknologi (DPL) BRIN. (tek/ed:mn)