(Yogyakarta, 8/12/22). Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) yang dipimpin Zainal Arief selaku Direktur bersama dua wakil direkturnya, Muhtadan dan Adi Abimanyu melakukan kunjungan kerja ke Synchrotron Light Research Institute (SLRI), Thailand dengan tujuan membahas arah serta rencana kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam payung MoA antara Poltek Nuklir dengan SLRI pada 28-29 November 2022 lalu. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui ex BATAN bersama dengan Synchrotron Light Research Institute (SLRI) telah memiliki MoU kerjasama pada tahun 2020, yang mana Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) menjadi korespondensinya.
Pada kesempatan tersebut, Zainal menyampaikan tawaran MoA dan bentuk-bentuk implementasinya seperti visiting professor, magang dan tugas akhir bagi mahasiswa. “Sebagai wujud implementasi dari kerjasama ini, Poltek Nuklir berharap Mahasiswa bisa melaksanakan tugas akhir disini selain adanya magang serta visiting professor,” ungkapnya.
Tawaran tersebut disambut dengan gembira oleh SLRI. Shomchai selaku Assistan Director for Special Affairs SLRI menyatakan kepuasannya terkait mahasiswa Poltek Nuklir yang dikirimkan untuk belajar ke SLRI selama ini. Hanya saja, terkait dengan waktu magang yang pendek, mereka berharap jumlah mahasiswa yang dikirimkan tidak perlu terlalu banyak tetapi durasinya bisa lebih lama. “Hal ini agar mahasiswa dapat belajar lebih optimal di SLRI,” ungkapnya.
Dari kunjungan ini, disepakati bahwa akan ada tiga model pengiriman mahasiswa untuk belajar di SLRI yaitu magang (4-6 bulan), penelitian tugas akhir (4-6 bulan) dan magang lanjut penelitian tugas akhir (6-8 bulan). Terkait kuota mahasiswa yang akan dikirimkan, SLRI memberikan dua kuota mahasiswa. Dalam hal ini Poltek Nuklir berharap kedepan bisa menambah menjadi tiga mahasiswa yang bisa dikirimkan ke SLRI. Dalam kesempatan tersebut, rombongan Poltek Nuklir juga diajak untuk mengunjungi fasilitasi penelitian dan laboratorium serta workshop yang ada di SLRI.
Menilik kebelakang kerja sama dengan SLRI sudah dimulai dari tahun 2014 dengan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan Synchrotron Science Camp, hampir setiap tahun kemudian kegiatan yang melibatkan mahasiswa maupun Dosen di Poltek Nuklir terus berjalan. Selain Synchrotron Science Camp, terdapat juga kegiatan lain seperti User Beam Experiment, SLRI-CERN ASEAN Accelerator School, ASEAN Workshop on small angle X-Ray Scattering, dan tentu juga pemagangan dalam rangka Kerja Praktik serta penyelesaian tugas akhir bagi mahasiswa. Pada tahun 2015 terbitlah perjanjian kerja sama antara SLRI dan BATAN, kemudian tahun 2020 dialakukan pembaharuan kerja sama agar lebih mengarah ke kegiatan yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan saat ini akan terus dikembangkan supaya kerja sama dapat berjalan lebih optimal. (aa-rtm)