Yogyakarta – Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN mengenalkan pendidikan vokasi kenukliran ke lima SMA yaitu SMAN 1 Purwosari, SMAN 1 Krembung, SMAN 18 Surabaya, SMAN 1 Tarik, dan SMA Budya Wacana Yogyakarta pada Rabu (24/9). Kegiatan ini memperkenalkan program studi, fasilitas kampus, peluang karier, hingga kontribusi riset nuklir kepada generasi muda.
Direktur Poltek Nuklir BRIN, Zainal Arief menegaskan pentingnya regenerasi SDM unggul di bidang nuklir. “Poltek Nuklir adalah satu-satunya perguruan tinggi vokasi nuklir di Indonesia. Sejak 1985, kami konsisten menyiapkan lulusan dengan kurikulum berjenjang, praktik industri, dan sertifikasi kompetensi, sehingga siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.
Wakil Direktur Non Akademik, Sukarman memaparkan transformasi kampus dan kompetensi lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri energi dan teknologi. “Kami tidak hanya mencetak teknolog nuklir, tetapi juga membangun kapasitas bangsa untuk menghadapi era PLTN komersial 2032. Lulusan Poltek Nuklir dibekali sertifikasi proteksi radiasi, radiografi, dan uji nondestruktif yang dibutuhkan industri,” jelas Sukarman.
Dalam kesempatan tersebut, peserta juga dikenalkan fasilitas yang ada di Laboratorium Radiasi Yogyakarta (LRY) BRIN guna mendukung pembelajaran mahasiswa serta riset bersama mitra eksternal. Ketua Tim LRY, Tri Bambang Lestariyanto menegaskan pentingnya laboratorium ini sebagai pusat layanan. “Laboratorium Radiasi Yogyakarta berfungsi sebagai teaching laboratory sekaligus pusat layanan masyarakat. Fasilitas kami mencakup spektrometer radiasi, iradiator gamma, hingga laboratorium NDT, yang terbuka bagi mahasiswa maupun pihak industri,” ungkapnya.
Sementara itu, Ichika Aura Nirwanda, mahasiswa semester tiga Poltek Nuklir yang pernah meraih Runner Up Global HackAtom BRIN–Rosatom TPU Rusia membagi pengalamannya dalam menuntut ilmu di Poltek Nuklir BRIN. “Belajar di Poltek Nuklir tidak hanya soal akademik, tetapi juga membuka peluang riset global, organisasi, dan pengabdian masyarakat. Saya ingin mengajak adik-adik SMA berani bermimpi besar,” ucap Ichika.
Poltek Nuklir terus berupaya agar lulusannya memiliki daya saing tinggi. Berdasarkan tracer study 2024, lebih dari 88% lulusan terserap di dunia kerja kurang dari tiga bulan, dengan rata-rata waktu tunggu hanya 1,38 bulan. Selain itu, 88,58% lulusan bekerja di bidang yang sesuai kompetensi. Sebagian besar bekerja di industri nasional (58,44%), internasional (20,78%), serta instansi pemerintah dan lembaga riset.
Prestasi mahasiswa turut menjadi bukti mutu Poltek Nuklir. Sejumlah mahasiswa berhasil menorehkan pencapaian di tingkat internasional, seperti Nuclear Safety Essay Competition di IAEA Wina dan Global HackAtom Indonesia, hingga berbagai lomba nasional seperti National CAD-CAM Competition 2025.
Melalui sosialisasi ini, Poltek Nuklir BRIN berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik mendalami sains dan teknologi nuklir, sehingga dapat menjadi SDM unggul yang berkontribusi pada pembangunan bangsa di masa depan. (Sfr/Ed Kf, Mn)