04 Sep 2025

Kolaborasi Pendidikan dan Industri: Poltek Nuklir Dorong Alumni Siap Bersaing Global

Yogyakarta – Humas BRIN. Dalam rangka menjalin kolaborasi serta mendapatkan umpan balik dari pihak industri, Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN mengadakan kegiatan Temu Pelanggan pada Selasa (2/9). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis dan wisuda mahasiswa Poltek Nuklir.

Bertempat di Auditorium Nusantara Cendekia, KSTE Achmad Baiquni, Babarsari, Yogyakarta, acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan industri seperti PT. Muara Logam Indonesia, PT. IWIP, PT. Radiant Utama Interinsco, PT. Mc Dermott Indonesia, PT. Gamma Mitra Lestari, PT. QWB New Energy Material, serta PT. Robutech.

Direktur Poltek Nuklir BRIN Zainal Arief dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan mitra industri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, khususnya di bidang teknologi nuklir dan energi.

“Kolaborasi pendidikan dan industri akan terus diperkuat, tidak hanya melalui Program Kerja Lapangan (PKL), tetapi juga riset bersama dan pengembangan teknologi baru. Harapannya, SDM yang dihasilkan tidak hanya berdaya saing di dalam negeri, tetapi juga mampu menjadi pemain utama di kancah global,” harapnya.

Ia menjelaskan alumni Poltek Nuklir tidak hanya dibekali dengan kompetensi teknis, tetapi juga mental, komunikasi, serta penguasaan bahasa asing agar siap menghadapi persaingan global.

“Wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, namun merupakan satu titik penanda sudah selesainya dalam proses pembelajaran secara akademik. Titik berikutnya adalah bagaimana mahasiswa berkontribusi terhadap ilmu yang sudah didapatkan melalui dunia kerja,” jelasnya.

Dalam sesi diskusi, perwakilan dari PT. Muara Logam Indonesia, Nungky Noor Abitasari yang juga merupakan alumni Poltek Nuklir menilai lulusan Poltek Nuklir sudah memiliki kemampuan teknis yang baik, sudah sesuai dengan ekspektasi perusahaan yaitu analisis bahan dengan X-ray Fluorescence (XRF). “Meskipun demikian, perlu untuk lebih meningkatkan penguasaan bahasa Inggris agar dapat mendukung rencana ekspansi internasional perusahaan,” jelasnya.

Sementara itu, Perwakilan dari PT IWIP Rudy Wachyudi menyebut bahwa selain keterampilan teknis, mental yang tangguh juga menjadi modal penting ketika harus bekerja sama dengan pihak luar negeri yang memiliki budaya kerja berbeda. “Secara praktik, yang sangat perlu disiapkan adalah mental untuk menghadapi budaya dari Tiongkok yang keras dan cepat, jika tidak kuat mental dan manajemen stres kurang baik akan cepat down serta pertahankan loyalitas,” ungkapnya.

Selain itu, perwakilan PT. Radiant Utama Interinsco Tbk menyoroti pentingnya sertifikasi profesi. Sertifikasi di bidang proteksi radiasi, radiografi digital, dan teknologi inspeksi lainnya dinilai sangat membantu alumni untuk langsung terserap dalam dunia kerja.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa alumni senior yang telah bergabung dalam berbagai perusahaan juga berbagi pengalaman bahwa lulusan Poltek Nuklir terbukti mampu bersaing di berbagai perusahaan nasional maupun internasional. Bahkan, banyak yang langsung mendapatkan kontrak kerja sebelum lulus, berkat kewajiban perusahaan memiliki tenaga ahli di bidang proteksi radiasi. (ky, tek, dk/ed:mn)