Yogyakarta-Humas BRIN. Prestasi membanggakan kembali diraih Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN yaitu Diajeng Susanti Putry dan Raihanah Mahasin Najwan. Mahasiswa dari program studi Teknokimia Nuklir tersebut berhasil meraih juara III dalam Chemical Engineering Annual Competion (CheaCo) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada Minggu (25/5) lalu.
Menurut Diajeng, pemanfaatan limbah untuk menghasilkan produk bernilai tambah merupakan strategi yang penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan beban tempat pembuangan akhir serta menawarkan solusi yang lebih murah dan efisien secara ekonomi.
“Salah satu limbah yang berpotensi dimanfaatkan adalah kulit bawang merah yang mengandung senyawa antosianin, pigmen alami yang sensitif terhadap perubahan pH. Kemampuan antosianin tersebut dapat dimanfaatkan sebagai indikator kualitas makanan karena kemampuannya berubah warna saat terjadi perubahan pH,” ungkapnya.
Dalam kompetisi tersebut ia bersama dengan Raihanah mengajukan karya berjudul ‘Pengembangan Bio-Wrapping Plastic berbasis Polimer Alami dan Ekstrak Bawang Merah dengan Tambahan Iradiasi Cobalt-60 Teknologi Lingkungan dan Limbah.’
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bio-wrapping plastic berbasis polimer alami yang diintegrasikan dengan ekstrak kulit bawang merah sebagai indikator kebusukan berdasarkan perubahan warna terhadap perubahan pH. “Harapannya dapat diinovasi lagi untuk menggantikan sedikit demi sedikit produk wrapping plastic konvensional yang sulit terdegradasi oleh alam,” terang Diajeng.
Sementara itu menurut Raihanah, bioplastik terbuat dari polimer alami seperti pati, gelatin, atau selulosa yang dapat terdegradasi secara hayati oleh mikroorganisme dalam waktu relatif singkat. Sifat ini menjadikan bioplastik lebih ramah lingkungan karena tidak meninggalkan jejak jangka panjang.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini mengembangkan bioplastik berbasis gelatin yang diberi perlakuan iradiasi menggunakan Cobalt-60 guna mendorong proses crosslinking antar rantai polimer, sehingga dihasilkan bioplastik dengan kekuatan dan stabilitas yang lebih baik,” jelasnya.
Menurutnya proses modifikasi ikatan silang menggunakan iradiasi Cobalt-60 menunjukkan bahwa peningkatan dosis iradiasi umumnya meningkatkan sudut kontak antara permukaan plastik dan air. Hal tersebut mencerminkan sifat hidrofobik material yang semakin baik. Ini mendukung tujuan untuk mendorong pemanfaatan teknologi nuklir pada sektor kemasan.
“Produk dibuat menggunakan tiga bahan utama yaitu polimer alami sebagai matriks, ekstrak kulit bawang merah sebagai indikator warna, dan gliserol sebagai plastisizer. Untuk meningkatkan sifat mekanik bioplastik agar sebanding dengan plastik konvensional, maka dilakukan perlakuan iradiasi menggunakan Cobalt-60 pada dosis 2, 4, 6 dan 8 kGy,” ungkapnya.
Fifi Nurfiana selaku dosen pembimbing mengungkapkan, penelitian kali ini diharapkan mampu menghasilkan plastik pembungkus ramah lingkungan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung makanan, tetapi juga mampu memberikan informasi visual terhadap kondisi kesegaran produk yang dibungkus. “Inovasi ini berpotensi mendukung pengembangan kemasan cerdas (smart packaging) di Indonesia dan mendorong pemanfaatan limbah organik menjadi produk fungsional bernilai tinggi,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan optimalisasi formulasi dan metode, potensi ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi kebusukan makanan secara lebih akurat dan mengoptimalkan limbah kulit bawang merah menjadi produk yang lebih bernilai. (tek /ed:mn)