Yogyakarta – Humas BRIN. Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN menerima kunjungan delegasi dari Australian Safeguards and Non-Proliferation Office (ASNO) pada Rabu, (19/2). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat kerja sama bilateral dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi nuklir antara Indonesia dan Australia.
Assistant Director, Strategic Communications ASNO Felicity Spurrett menekankan pentingnya komunikasi dan transparansi dalam kerja sama nuklir antara kedua negara. “Kami percaya bahwa pertukaran informasi dan pengalaman antara para ahli dari Australia dan Indonesia akan membawa manfaat besar dalam menjaga keselamatan serta pengelolaan teknologi nuklir secara bertanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, Director General ASNO Geoffrey Shaw menyebut pentingnya pertukaran pengetahuan serta pelatihan bersama dalam bidang keamanan dan non-proliferasi nuklir. “Kami melihat potensi besar dalam kerja sama ini, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan inovasi di bidang teknologi nuklir,” jelas Shaw.
Dalam kesempatan tersebut, Dosen Poltek Nuklir Maria Christina Prihatiningsih menyampaikan Poltek Nuklir merupakan lembaga pendidikan vokasi yang berfokus pada teknologi nuklir, berkomitmen untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi teknis, serta siap berkontribusi dalam pengembangan inovasi nuklir di Indonesia dan global.
“Poltek Nuklir mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” papar Maria.
Ia menambahkan, Poltek Nuklir memiliki tiga prodi yang berfokus pada teknologi elektro-mekanika, elektro-instrumentasi, serta nuklir dan radiokimia.
“Poltek Nuklir juga terus memperkuat jejaring kerja sama dengan institusi nasional dan internasional guna meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Berbagai peluang kolaborasi seperti pelatihan bersama, pertukaran keahlian, serta pengembangan riset bersama di bidang keamanan nuklir dan aplikasi teknologi radiasi sangat mungkin dilakukan,” tegas Maria.
Menurutnya, dengan fasilitas modern dan tenaga pengajar yang kompeten, Poltek Nuklir berkomitmen untuk menjadi pusat unggulan dalam pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir di Indonesia.
Selain melakukan diskusi dengan perwakilan BRIN terkait operasional reaktor riset, tantangan dalam pengelolaan fasilitas nuklir, serta peluang kolaborasi di masa depan, delegasi ASNO juga berkunjung ke fasilitas riset Reaktor Nuklir Kartini dan Poltek Nuklir di Kawasan Sains, Teknologi dan Edukasi A Baiquni Yogyakarta.
Kunjungan ini menandai langkah maju dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia di bidang nuklir, dengan harapan dapat menciptakan lebih banyak inisiatif bersama di masa mendatang. BRIN dan ASNO berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama demi pengembangan teknologi nuklir yang aman dan bermanfaat bagi kedua negara (kf, dk)