Yogyakarta-Humas BRIN. Catleyanisa Maharani Ramadhan, mahasiswa dari program studi Teknokimia Nuklir berhasil menjadi wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN tahun 2024 dengan perolehan IPK tertinggi 3,93.
Dua kali tertolak pada jalur prestasi akademik gelombang 1 dan gelombang 2 kala itu, tidak menyurutkan niat Aya, panggilan akrabnya untuk menempuh studi di Poltek Nuklir. Ia terus berupaya untuk bisa masuk ke Poltek Nuklir. “Atas ridho Allah SWT, dorongan dari orang tua, serta belajar lebih giat, alhamdulillah usaha saya membuahkan hasil. Saya diterima di Poltek Nuklir melalui jalur Ujian Tulis,” ungkapnya.
Mengawali cerita, Aya menyampaikan keinginan kuat belajar di Poltek Nuklir tertanam sejak dirinya duduk di bangku SMA. “Saya senang mengeksplorasi dunia sains khususnya kimia. Menurut saya, kimia merupakan ilmu yang menyenangkan untuk dipelajari karena merupakan bagian yang tak terpisahkan dari segala aspek kehidupan dan proses kimia merupakan salah satu proses yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini,” terangnya.
Ia bercita-cita untuk bisa berkecimpung dalam dunia laboratorium, melakukan eksperimen-eksperimen yang bermanfaat. Kimia yang menjadi bidang favoritnya sejak SMA dipadukan dengan nuklir yang masih awam dikenal oleh masyarakat, semakin menjadikannya yakin bahwa nuklir merupakan hal yang keren, inovatif, dan menantang. “Itulah alasan mengapa saya memilih program studi Teknokimia Nuklir yang merupakan satu-satunya program studi yang mengkolaborasikan ilmu teknik kimia dan teknik nuklir dan itu hanya berada di Poltek Nuklir,” jelasnya.
Terlebih lagi menurut Aya, pendidikan vokasi di Poltek Nuklir yang bertumpu pada praktikum untuk aplikasi lapangan, telah banyak memberikan insight dan peningkatan keterampilan seperti kemampuan laboratorium dan keterampilan desain dalam perancangan pabrik kimia.
“Selama berkuliah, saya juga aktif mengikuti berbagai project ilmiah di bidang pengelolaan lingkungan baik menggunakan metode konvensional maupun dengan penerapan teknologi nuklir yang ada seperti dengan menggunakan Irradiator Gamma di Poltek Nuklir,” ungkapnya.
Beberapa judul project ilmiah tersebut antara lain: Pengaruh Iradiasi Gamma terhadap Larutan Kalium Dikromat, Pengaruh Iradiasi Gamma terhadap Kadar Kromium dalam Limbah Cair Elektroplating Buatan dan Pengaruh pH dan Suhu terhadap Kinetika Adsorpsi Stronsium dalam Limbah Simulasi Sr(NO3)2 oleh Adsorben Metal Organic Frameworks (MOF)/Zn-BDC.
Selain itu, dengan adanya pengalaman kuliah, organisasi, kerja praktik, hingga tugas akhir yang jalaninya selama studi di Poltek Nuklir sangat memberi makna dalam bagi Aya, karena secara tidak langsung lulusan Poltek Nuklir akan memiliki kompetensi dua bidang sekaligus baik di bidang teknik kimia maupun teknik nuklir.
“Saya sangat bersyukur atas segala ilmu dan pengetahuan yang saya peroleh sehingga menjadi bekal dalam memulai jenjang karir ke depan. Prestasi dan hasil yang saya dapatkan tak lain karena kesungguhan dan prinsip hidup saya untuk terus mengutamakan kejujuran dan kedisiplinan di segala aspek kehidupan,” tutupnya yang memiliki motto hidup Dream big, fight for it. (tek,cmr/ed:mn)