Yogyakarta-Humas BRIN. Muhammad Rafdi Akhyar Hindami, Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN dari program studi Elektro Mekanika menjadi salah satu wisudawan yang telah diterima bekerja sebelum memperoleh ijazah kelulusan. Rafdi, panggilan kesehariannya telah bekerja di Samsung SDI Hungary, sebuah perusahaan raksasa yang memproduksi berbagai jenis baterai mobil listrik dengan klien-klien besar seperti Audi, Mercedes Benz, BMW, Skoda, Stellantis, Vollkswagen, Scania, dan lain sebagainya.
“Perjalanan saya ke Hungaria adalah sesuatu yang tidak saya bayangkan sebelumnya. Berbekal tekad, kemampuan bahasa asing serta ilmu yang saya miliki, saya mencoba mengikuti internship di luar negeri. Alhamdulillah akhirnya saya dinyatakan lolos,” ungkapnya
Saat ini Rafdi memegang posisi sebagai Stack Mechanical Technician, yaitu teknisi mekanik pada Departemen Stack, sebuah departemen yang memiliki total 107 mesin untuk memproduksi baterai melalui proses penumpukan lembaran-lembaran katoda dan anoda menjadi sebuah baterai utuh.
“Jobdesc yang saya lakukan adalah memperbaiki mesin-mesin ini jika ada trouble. Hal itu sejalan dengan mata kuliah yang pernah saya ambil yaitu Teknik Listrik dan Elemen Mesin. Saya jadi mengetahui cara memperbaiki kelistrikan dan mengerti cara mesin tersebut bekerja,” terangnya.
Menurutnya, selama internship dirinya sering kali diminta oleh senior-senior untuk membantu mengerjakan project. “Banyak orang bilang bahwa saya hanya dimanfaatkan. Justru sebaliknya, saya menganggap ini adalah kesempatan besar agar bisa mendapatkan ilmu yang tidak banyak orang tahu. Buktinya saya sudah dipercayai untuk memegang banyak project,” tegasnya.
Ia memiliki kontrak internship selama dua tahun. “Akhir-akhir ini saya sering kali ditanya oleh group leader saya, agar menandatangani kontrak baru untuk ditetapkan menjadi karyawan tetap. Hal ini karena apa? Karena saya memiliki kemauan untuk belajar hal baru,” jelasnya.
Rafdi mengisahkan awal mula masuk ke Poltek Nuklir. “Saya menyukai tantangan. Sebelumnya saya sangat membenci fisika, namun saya nekat untuk kuliah di kampus kenukliran karena saya ingin menaklukan hal yang saya tidak kuasai,” ungkapnya.
Menurutnya, pembelajaran di kampus sangat menyenangkan. “Banyak hal baru yang saya dapatkan khususnya pada teknologi Nuklir. Terlebih lagi, dosen-dosennya yang sangat akrab dengan mahasiswanya membuat saya merasa nyaman dan dihargai. Teman-teman yang saling membantu satu sama lain juga membuat saya tidak pernah merasa sendiri selama menempuh pendidikan di sini,” jelasnya
Menurutnya, salah satu keuntungan kuliah di Poltek Nuklir adalah adanya fasilitas sertifikasi kompetensi yang diberikan oleh kampus, sehingga lulusannya siap terjun di dunia kerja.
Rafdi berpesan kepada para wisudawan dan juga adek tingkatnya untuk memiliki mindset tidak takut terhadap sesuatu yang belum pernah dicoba sama sekali. “Keberuntungan itu ada karena kesempatan bertemu dengan kemampuan. Kesempatan tidak datang berulang kali. Oleh karena itu persiapkan kemampuan agar siap saat bertemu kesempatan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa hidup itu seperti kamera, harus fokus kepada hal-hal yang penting, mampu menangkap momen-momen indah, serta melupakan hal-hal yang buruk. “I hope you enjoy growing out with me, as much as I enjoyed growing up with you all,” tutupnya. (tek,raf/ed:mn)