Yogyakarta-Humas BRIN. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara sangat penting diketahui. Mahasiswa sebagai penerus bangsa harus memiliki wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara serta menjunjung tinggi kebhinekaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta melestarikan budaya Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bambang Ragil Winarto dari Poltekad Kodiklatad kepada Mahasiswa Baru Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN pada Pekan Orientasi Studi Terpadu (Poster) 2024, Senin (27/8) lalu.
Bambang menjelaskan, cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara,” paparnya.
Ia menyampaikan, terdapat tiga unsur wawasan kebangsaan, yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan.
“Rasa kebangsaan itu adalah perasaan rakyat, masyarakat dan bangsa terhadap kondisi bangsa dalam perjalanan menuju cita-cita bangsa. Paham kebangsaan adalah pemahaman rakyat dan masyarakat terhadap bangsa dan negara yang diprolamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Semangat kebangsaan adalah perpaduan dari rasa dan paham kebangsaan yang memotivasi untuk mempertahankan NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara,” jelas Bambang.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga menjelaskan tentang bela negara yaitu sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
“Fungsi bela negara adalah untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman, menjaga keutuhan wilayah negara, merupakan kewajiban setiap warga negara serta merupakan panggilan sejarah,” tambahnya.
Menurutnya, Indonesia perlu memperkuat kembali rasa kebangsaan. “Penguatan rasa kebangsaan ini meliputi jangka pendek dan jangka panjang. Penguatan rasa kebangsaan jangka pendek yaitu revitalisasi sisdik dan disiplin nasional. Sedangkan, penguatan rasa kebangsaan jangka panjang yaitu pembangunan karakter dengan membumikan kembali Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Poster merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan kampus serta membantu Mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan barunya. Tahun ini, tema yang diambil adalah ‘Beradaptasi dengan Perubahan Membubuhkan Keterampilan di Masa Depan’. (tek,ans/ed:mn)