Yogyakarta-Humas BRIN. Renaldy Bernardo Saragih, Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN berhasil menjadi salah satu kandidat dari Indonesia untuk mengikuti konferensi International IAEA di Vienna International Center (Markas besar PBB Austria) pada 6-10/11 lalu. Ia menyampaikan presentasi terkait update pelaksanaan dekomisioning reaktor Triga Mark II Bandung.
“Presentasi saya berjudul Decommissioning of Triga Mark II Bandung: Safety and Waste Management. Dalam kesempatan tersebut, saya menyampaikan gagasan serta bagaimana kesiapan kita dalam melakukan revitalisasi melalui kegiatan dekomisioning,” jelasnya.
Dekomisioning adalah proses menghentikan operasional reaktor nuklir secara tetap, dalam hal ini adalah kasus reaktor Bandung yang usianya hampir 60 tahun. Adapun waktu dekomisioning membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun. “Oleh karenanya, diperlukan penyiapan SDM, teknologi serta prinsip pengelolaan limbah baik itu limbah padat maupun limbah cair,” ungkapnya.
Menurutnya, diperlukan tindakan keberlanjutan setelah penutupan dan pelaksanaan dekomisioning yang dilakukan. “Jangan sampai ada lahan dan fasilitas bekasnya yang dianggurkan, harus digunakan kembali untuk fasilitas yang mendukung kemajuan teknologi nuklir kedepan,” terangnya.
Ia menjadi peserta termuda dalam konferensi bertajuk the Safety of Radioactive Waste Management, Decommissioning, Environmental Protection and Remediation: Ensuring Safety and Enabling Sustainability tersebut.
Ia juga menjelaskan teknologi nuklir dari perspektif generasi muda nuklir yang menginginkan pengembangan secara terus menerus, keinginan serta kesiapan dalam membangun dan mengoperasikan reaktor nuklir daya (PLTN) pertama di Indonesia.
“Saya berharap bisa terus berkontribusi bersama generasi muda nuklir Indonesia dan dunia untuk membangun teknologi nuklir yang maju dan berkedamaian. Bersama dengan seluruh rekan-rekan di Poltek Nuklir terus membawa dan membanggakan almamater Poltek Nuklir hingga ke kancah dunia, sehingga Poltek Nuklir semakin unggul dan dikenal bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia,” harapnya lebih lanjut.
Hal lain yang menjadi kebanggaan Renaldy selama kegiatan adalah dirinya memakai seragam Poltek Nuklir. “Banyak delegasi dari berbagai negara yang memuji seragam dan jas almamater yang saya pakai. Oleh karena itu, mari selalu bangga menggunakan seragam Poltek Nuklir dan bangga menjadi bagian dari Poltek Nuklir,” tutupnya. Konferensi Internasional tersebut menghadirkan 400 lebih delegasi dari 104 negara anggota IAEA, ditambah 6 organisasi Internasional dan lebih 200 peserta yang hadir secara virtual. Adapun agenda konferensi secara komprehensif membahas tentang pelaksanaan dekomisioning reaktor nuklir atau perencanaannya dari berbagai negara dan pengelolaan limbah yang dihasilkan. (tek,rtm/ed:mn)