Yogyakarta-Humas BRIN. Mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN kembali menunjukkan prestasinya di ajang tingkat Nasional. Kali ini, Tim Perjaka Tangguh berhasil menyabet juara satu dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional pada Pekan Orientasi Ilmiah Fisika yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Bengkulu pada (26-28/10) lalu.
Tim yang diketuai oleh David Irfan Jasir dan beranggotakan Wandre Sianturi serta Alifudin Aksan Sulistiono berhasil meyakinkan para juri dengan ide kreatifnya tentang dampak pada kesehatan masyarakat luas yang diwujudkan dalam bentuk rancang bangun detektor polusi udara. Adapun judul yang diusung adalah Perancangan Detektor Polusi Udara Personal Portabel Terkoneksi Android untuk Pemantauan Kesehatan Pernapasan Pengguna Sepeda Motor.
”Lomba ini dapat mengantarkan tim Poltek Nuklir menjadi juara satu dengan mengambil fokus KTI pada penerapan IOT dalam bidang kesehatan,” ujar David. Menurutnya, hal tersebut dilandasi dengan adanya kekhawatiran kualitas udara di beberapa kota yang semakin membahayakan masyarakat.
”Kami melihat beberapa kota sudah memiliki alat pendeteksi kualitas udara, namun baru sebagian saja. Kami berharap alat ini dapat bermanfaat bagi banyak orang, karena alat ini dapat digunakan dan dipakai semua pengguna sepeda motor di jalan raya,” tambah Alifudin.
Sementara itu, Wandre menjelaskan cara kerja alat detektor tersebut. ”Alat ini bekerja dengan menggunakan sensor MQ2 untuk mendeteksi polusi udara Karbon Monoksida (Co). Sedangkan Mikrokontroler yang digunakan adalah arduino UNO sebagai memproses data yang masuk dari sensor MQ2,” jelasnya.
Oleh karenanya, guna menampilkan hasil yang telah diproses oleh Mikrokontroler untuk dapat dibaca langsung pada aplikasi android yang telah dibuat (pada MIT App Inventor), maka dibutuhkan sebuah Modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) untuk Komunikasi serial Wireless (Nirkabel) yang mengonversi port serial Bluetooth. ”Hal tersebut yang kami lakukan sebagai upaya untuk lebih memudahkan pengguna sepeda motor memanfaatkannya,” tambah Wandre.
”Kami yakin pemakaian barang yang portable lebih mudah dan efisiens akan menjadi pilihan banyak orang. Alat tersebut lebih praktis, sehingga menjadi nilai lebih sebuah perangkat,” jelas David.
Bagi Tim Perjaka Tangguh, kejuaraan ini menjadi penambah semangat dalam pengembangan alat selanjutnya, sehingga akan memberikan manfaat bagi banyak orang. ”Kejuaraan ini tentunya akan menjadi semangat lebih bagi kami untuk terus mengembangkan alat ini lebih baik lagi,” tutup Alifudin. (tek, wnd/ed:mn)