(Yogyakarta, 6/10/22). Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN terus berupaya mewujudkan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. Sebagai wujud komitmen tersebut, Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief menandatangani Maklumat Pelayanan pada acara sosialisasi pembangunan Zona Integritas dan peningkatan kualitas pelayanan Poltek Nuklir, Rabu (5/10).
Zainal menyampaikan bahwa dalam rangka penguatan pelayanan publik, Poltek Nuklir mencanangkan rencana aksi berupa penyusunan Standar Pelayanan Publik berdasarkan Prosedur Operasional Baku yang sudah ada sehingga dapat diakses oleh masyarakat dan stakeholder internal, sistem Informasi Pengaduan dan Masukan Stakeholder (masyarakat, industri, orang tua, mahasiswa, dosen dan tendik), sistem Informasi Kepuasan (masyarakat, industri, mahasiswa, dosen dan tendik), pptimalisasi kinerja dan layanan Humas, serta adanya Unit Layanan Terpadu.
Ia menjelaskan, Poltek Nuklir mempunyai program unggulan yaitu quick win sebagai sebuah program yang diimplementasikan dalam waktu kurang dari 12 bulan dan memiliki manfaat besar. “Guna mendukung quick win tersebut, diperlukan mekanisme proses bisnis. Ada beberapa unit utama yang terlibat yaitu Jaminan Mutu, Pengawas Internal, Humas, SDM, Perencanaan, ITK, dan Prodi dengan tidak mengesampingkan unit lainnya,” ungkap Zainal.
Menurutnya, program quick win tersebut berupa Research Administration Center untuk mendongkrak jumlah publikasi internasional. “Dalam skema ini ada tim reviewer/pakar, tim koreksi naskah dari dosen-dosen Bahasa Inggris, juga Sistem Informasi,” ujar Zainal.
Disamping itu ada juga program pemberdayaan Job Arrangement System (JAS). “Ini untuk promosi lulusan, jaminan/prioritas lulusan terbaik untuk memilih pekerjaan, juga memperpendek waktu tunggu lulusan,” tambahnya.
Poltek Nuklir juga berkomitmen memaksimalkan peran kesekretariatan dan humas untuk mendukung ZI.
Dalam kesempatan yang sama Eko Yudho Pramono memaparkan strategi pembangunan Zona Integritas. “Tujuan Reformasi Birokrasi adalah menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik berintegritas, memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara, mampu melayani publik, berkinerja tinggi, netral, sejahtera, berdedikasi, bersih dan bebas dari KKN,” ungkapnya.
Eko menjelaskan sasaran dari Reformasi Birokrasi adalah untuk menjadi birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta birokrasi dengan pelayanan publik yang berkualitas. “Harapan dari Reformasi Birokrasi adalah terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja, yang mencerminkan integritas dan kinerja semakin tinggi dengan menerapkan etos kerja yang tinggi, SDM yang profesional, bersih & bebas korupsi, kapasitas & kinerja yang baik serta melaksanakan pelayanan prima,” terang Eko.
Sementara itu, Adi Abimanyu selaku ketua Tim PZI Poltek Nuklir mendeskripsikan rencana aksi pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM tahun 2022 Poltek Nuklir. “Untuk mewujudkan Zona Integritas, maka dilaksanakan beberapa agenda, yaitu terkait dengan manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” ungkapnya.
Melalui pencanangan komitmen Poltek Nuklir menuju WBK dan WBBM ini Zainal Arief berharap agar seluruh elemen dapat bersama-sama mendukung program pembangunan Zona Integritas di Poltek Nuklir demi kepentingan bersama. (Tek/Ed:Mn)