(Yogyakarta, 6/4/21). Terhitung sejak tanggal 5 April 2021, Edy Giri Rachman Putra, Ph. D melepas jabatannya sebagai ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) dan kembali sebagai pejabat fungsional, dengan jabatan sebagai peneliti ahli utama. Sosok yang dikenal dekat dengan mahasiswa tersebut, menjabat sebagai ketua STTN selama 5 tahun terhitung dari 31 Maret 2016 sampai dengan 5 April 2021.
Edy Giri menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan serta ucapan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, dukungan, dan kerjasama yang telah diberikan dalam mengembangkan STTN untuk terus berkontribusi menghasilkan SDM unggul Indonesia, khususnya dibidang teknologi nuklir pada acara pelepasan yang dilaksanakan di Auditorium STTN secara offline terbatas dan juga online, Senin 5 April 2021. Disampaikan oleh Edy Giri, mendapat amanat sebagai ketua STTN, menjadikannya banyak belajar, bahwa hidup itu harus sharing, saling berbagi, sehingga semuanya bisa menjadi maju. Pembelajaran tersebut Edy Giri ulang kembali, saat selain menjadi ketua STTN, juga mendapat amanat sebagai plt. Ka. PSTA. Prinsip yang dibawa adalah kekuatan dan kelebihan yang dimiliki STTN harus di sharing dengan PSTA, serta kekuatan dan kelebihan PSTA harus di sharing dengan STTN. Saling bersinergi, demi kemajuan bersama.
Menurutnya, potensi yang dimiliki Yogyakarta sangat istimewa. “Saya sangat bersyukur diberi kesempatan belajar banyak untuk bagaimana bisa berbagi, bersama – sama untuk maju. Bukan lagi saatnya kita menunjukkan siapa diri saya, tapi kita menunjukkan apa yang kita punya untuk bisa dimanfaatkan bersama-sama,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Edy Giri juga memberikan beberapa kalimat sebagai penyemangat, yaitu:
- Bersyukur dan berterima kasih untuk kesempatannya menjadi bagian dari keluarga besar BATAN Yogyakarta, sekaligus kepercayaannya untuk dapat bersama-sama membangun kembali mimpi-mimpi besar pendahulu kita, menjadikan BATAN Yogyakarta sebagai pusat Pendidikan iptek nuklir, tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga dunia
- Mahasiswa STTN, jangan pernah ragu untuk punya cita-cita tinggi, terus semangat, berusaha sekuat tenaga tanpa menyerah untuk mewujudkannya. Tidak pernah ada kegagalan, tanpa pernah kita mencobanya.
- Sekecil apapun kontribusi kita, Insha Allah kelak akan menjadi kontribusi yang besar dan yang seringkali tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Jadi, jangan pernah berhenti untuk terus berkontribusi untuk negeri ini
- Kampus (tempat belajar) terbaik di dunia adalah keluarga, karena disanalah terjadi pembelajaran sejati yang tiada pernah berhenti
- Pemimpin yang hebat, bukanlah pemimpin yang banyak meraih prestasi, keberhasilan dan pujian. Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin hebat pada generasi berikutnya
- Langkah pertama menjadi sangat penting untuk langkah Panjang berikutnya
- Kesuksesan itu bukan dilihat pada keberhasilan atas prestasi yang kita raih, namun pada komitmen, kerja keras dan pengorbanan yang kita berikan dalam mencapai sukses tersebut.
Diakhir acara, dilakukan penyerahan kenang-kenangan kepada Edy Giri yang diserahkan oleh Pembantu Ketua I STTN, Dr. Sukarman, M. Eng dan ditutup dengan ucapan selamat atas jabatan barunya. (tek)