(Yogyakarta, 19/9/19). Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) berpartisipasi dalam pameran yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan General Conference (GC) ke-63, International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria. Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 16 – 20 September 2019 tersebut merupakan bagian dari General Conference ini, bertujuan memberikan kesempatan kepada negara anggota untuk menunjukkan capaian perkembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di negaranya masing-masing.
Berbagai produk dan program, serta kegiatan pengembangan dan pemanfaatan nuklir di Indonesia digelar pada pameran tersebut. BATAN sebagai wakil Indonesia memfokuskan tema pamerannya pada program Nuclear Capacity Building (NuCaB). Dalam pameran tersebut, BATAN juga menampilkan hasil inovasinya terkait dengan Internet Reactor Laboratory (IRL) Kartini.
IRL Kartini adalah salah satu bentuk dari program NuCaB dalam GC IAEA tersebut yang merupakan perwujudan hasil kerja keras, komitmen serta kerjasama yang dilakukan mahasiswa, dosen dan staf dari BATAN Yogyakarta dan BATAN Serpong dalam memajukan edukasi nuklir kepada generasi muda dengan bantuan teknis dari IAEA. Metode distance learning dimana aktivitas reaktor riset Kartini di Yogyakarta dapat dipantau secara live melalui jaringan internet dari markas IAEA di Wina, Austria. Hal tersebut dinyatakan secara resmi dalam pidato delegasi RI, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Muhammad Nasir pada General Assembly GC IAEA, pada hari Senin tanggal 16 September 2019.
Pembelajaran fisika reaktor dan fisika inti melalui IRL Kartini tersebut dilakukan dari booth pameran di IAEA Wina yang telah dibuka oleh Witjaksono Adji, Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar RI di Austria dan Direktur IAEA TC Asia Pacific, Jane Gerardo-Abaya. Demo praktikum IRL Reaktor Kartini Yogyakarta secara online dilaksanakan mulai tanggal 17 sampai 19 September 2019, dari dari pukul 12.00 – 14.00 waktu setempat. Harapannya, melalui layanan IRL tersebut, Negara-negara yang tidak memiliki reaktor riset dapat memperoleh data real operasi reaktor sebagai materi pembelajaran. Reaktor Kartini merupakan salah satu dari tiga reaktor riset yang dimiliki Indonesia, dengan kapasitas daya 100kW yang sangat mendukung sebagai reaktor pendidikan.
Demo praktikum IRL berjalan sangat interaktif, dimana pengunjung bisa berinteraksi dan berdiskusi dengan operator di Control Room reaktor Kartini Yogyakarta. Pengunjung juga bisa melihat bagaimana proses mengendalikan reaktor dari start-up, daya penuh, manuver daya dan shut down serta yang paling menarik dari praktikum ini pengunjung diajak untuk melihat efek Cherenkov (sinar biru yang muncul di teras reaktor sebagai radiasi elektromagnetik yang dihasilkan ketika partikel bermuatan dengan kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya melewati medium).
Beberapa pengunjung menyatakan ketertarikannya terhadap program IRL ini, bahkan pengunjung dari Kenya yang merupakan koordinator Pendidikan Teknik Nuklir untuk Kawasan Afrika telah mengunjungi booth Indonesia untuk beberapa praktikum IRL beserta koleganya. Hal penting dari IRL Kartini ini adalah peserta akan mendapatkan data-data hasil praktikum yang dilakukan secara realtime, sehingga dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut terkait dengan pembelajaran fisika nuklir.
Negara-negara yang mengikuti demontrasi IRL ini berasal dari Maroko, Bolivia, Kenya, Suriah, Equador, Thailand, Mozambiq, Lebanon, Maldova dan lainnya serta staf IAEA. (abm/egp/tek)