(Jakarta, 14/5/19). Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) bekerjasama dengan Biro Perencanaan (BP) BATAN menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Nuclear Teaching Industry (NTI). NTI didefinisikan sebagai pemindahan sebagian proses pembelajaran dari ruang kuliah ke laboratorium /industri kenukliran.
Acara ini diikuti sekitar 84 peserta yang terdiri dari Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BATAN serta perwakilan satuan kerja di BATAN. Disamping itu, acara ini juga diikuti oleh kalangan industri sebagai pengguna lulusan STTN. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN), Prof Dr. Efrizon Umar, MT dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan bahwa STTN sebagai Perguruan Tinggi di bawah BATAN telah berkembang pesat, namun sejalan dengan itu perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus dengan menerima masukan dari stakeholder internal, eksternal, Bapeten maupun Bappenas.
Kepala Biro Perencanaan, Ir. Ferly Hermana, MM dalam pengantarnya menyampaikan bahwa FGD ini merupakan penyamaan persepsi, masukan kepada tim evaluasi organisasi BATAN, sejauh mana dukungan dari Bappenas terkait anggaran. Sedangkan Edy Giri Rachman Putra, Ph.D selaku Ketua STTN menyampaikan grand design NTI beserta dengan proses yang akan dilalui dalam pengembangan NTI dalam pendidikan di STTN.
FGD ini juga mengundang narasumber dari Bappenas (Dr. Hadiat, MA selaku Direktur Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas) dengan mengangkat judul Nuclear Teaching Industry untuk pengembangan industri nuklir Indonesia dan Ir. SP Mursid, MT selaku Tim Penyusun Panduan Kurikulum Kemenristekdikti dan Dosen Politeknik Negeri Bandung dengan materi Integrasi Teaching Industry dengan kurikulum Program Studi D4. Narasumber ketiga adalah Drs. Hendriyanto HadiTjahjono, M.Si. (Sekretaris Utama BAPETEN) dengan judul Kompetensi SDM dalam Pengembangan Industri Nuklir. Paparan dari narasumber sangat bermanfaat dalam menguatkan grand desain NTI, baik dari segi kebijakan, peluang maupun dalam mengintegrasikan dalam kurikulum pendidikan tinggi.
Acara berlangsung dalam diskusi yang hangat, baik dari internal BATAN maupun dari industri dan alumni Terdapat masukan, saran dan yang menggembirakan dalam bentuk kesiapan semua stakehoder untuk mendukung NTI. Dukungan tersebut sangat diharpakan agar ke depannya dapat berjalan dengan baik serta memberikan keunggulan khususnya bagi lulusan STTN sebagai bagian dari SDM profesional di bidang kenukliran dan dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (rtm)